PIKIRAN RAKYAT - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengatakan dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok yang mesti diteladani masyarakat. Prabowo mengungkit peleburan dia dan Jokowi usai bertarung di dua Pilpres silam.
Menurut Prabowo, hubungannya dengan Presiden ke-7 RI itu layak menjadi suri tauladan. Pemimpin, kata dia, harus bersatu dan bahu-membahu demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
"Kita, Pak Jokowi dan saya, kita telah memberi contoh, suri tauladan bahwa pemimpin itu harus bersatu demi rakyatnya saudara-saudara sekalian. Kita bersaing untuk kebaikan, kita bersaing untuk mengabdi," ucap Prabowo, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu, 20 Januari 2024.
Prabowo menegaskan, pemimpin tidak boleh saling menjelekkan meskipun sedang dalam kontestasi Pilpres dan Pemilu. Ia dengan bangga menceritakan kronologi persatuan antara dirinya dan sang Kepala Negara.
Dari persaingan, kata Prabowo, mereka mengesampingkan ego dan gengsi masing-masing sehingga terbentuklah kolaborasi dalam Kabinet Indonesia Maju.
Ia lantas mengenang momen ketika Presiden Jokowi memintanya merapat ke Istana Negara, usai panasnya persaingan Pilpres 2019. Prabowo berakhir menjadi Menteri Pertahanan di era terakhir kepemimpinan Jokowi.
"Kita adalah tim, timnya Joko Widodo saudara-saudara, kita tidak malu-malu mengatakan itu. Saya sendiri beberapa kali berseberangan dengan Pak Jokowi, saya bersaing dengan beliau, saya berkompetisi, tapi akhirnya beliau mengajak saya bersatu, demi rakyat Indonesia saudara-saudara," kata Prabowo.
"Kita bersaudara, kita harus bersaudara, kita harus bersahabat, kita harus rukun, kita harus bersatu kita tidak boleh saling menjelek-jelekkan," katanya lagi, dalam acara 'Menyapa Relawan TKD se-Kalimantan Selatan' tersebut.
Prabowo kemudian memberikan contoh pihak-pihak yang saling berseteru, saling sindir, saling lempar hujatan satu sama lain. Ia tak memberikan penjelasan lebih lanjut rujukan contohnya.