kievskiy.org

Megawati: Indonesia Merdeka Harusnya Jadi Negara Berdaulat tapi Baru Jadi Aparat Sudah Intimidasi Rakyat

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam kegiatan kampanye terbuka bertajuk “Hajatan Rakyat” di Lapang Tegallega, Kota Bandung.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam kegiatan kampanye terbuka bertajuk “Hajatan Rakyat” di Lapang Tegallega, Kota Bandung. /Antara/Rubby Jovan

PIKIRAN RAKYAT - Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyinggung tentang intimidasi yang terjadi kepada perangkat desa selama Pemilu 2024. Pihaknya mengklaim, Kepala Desa hingga Kepala Daerah diancam akan diberhentikan jika tidak mendukung paslon Capres-Cawapres tertentu.

"Ya masa kepala desa, ibu tuh mikir ini sebetulnya ngopo to yo? Ini katanya Pemilu, jadi buat semua orang," ucapnya dalam pidato saat kampanye terbuka 'Hajatan Rakyat' di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu 21 Januari 2024.

"Lah kok ini lawannya begitu. Padahal mereka gajian dari siapa? (dari rakyat), tahu toh? Jadi kenapa kalian takut?" ujar Megawati Soekarnoputri menambahkan.

Menurutnya, dengan adanya kemerdekaan, Indonesia seharusnya menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Namun, kini bahkan aparat sudah mulai mengintimidasi rakyat.

"Insya Allah, dengan adanya kemerdekaan ini maka Indonesia raya menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat. Lah masa sekarang baru jadi Polisi, baru jadi tentara, baru jadi aparat, sudah mulai mengintimidasi rakyatnya?" kata Megawati Soekarnoputri.

Dia pun menekankan agar kepala desa dan perangkat pemerintahan lainnya tidak takut jjika diintimidasi. Sebab, mereka digaji oleh rakyat.

"Kepala desa jangan takut, RT jangan takut, karena kamu semua dibayar oleh rakyat Indonesia. Betul?" tutur Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, dia menyindir pasangan calon (paslon) Capres-Cawapres yang hobi membagikan sembako selama kampanye. Dia mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan uang untuk melakukan kegiatan tersebut.

"Ada yang kasih sembako, boleh tapi mikir yang pintar. Memangnya bisa terus-terusan ngasih sembako? Terus duitnya dari mana?" kata Megawati Soekarnoputri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat