PIKIRAN RAKYAT - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan bukan hanya para siswa saja yang membutuhkan program makan siang gratis, tetapi juga para guru. Menurutnya, ada juga guru-guru yang kekurangan gizi sehingga memerlukan asupan gizi yang lebih layak.
Kesimpulan itu didapatkan Prabowo Subianto dari proyek percontohan yang telah dilakukan tim Koalisi Indonesia Maju. Prabowo Subianto mengungkapkan hal tersebut saat berorasi dalam acara diskusi "Industri Keuangan dan Pasar Modal dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas" pada Senin, 29 januari 2024.
"Kita sudah coba pilot project di beberapa provinsi, kita coba, sudah dilaksanakan, berhasil. Tapi ada yang kita temukan, di beberapa daerah, ternyata tidak hanya anak-anak yang kurang gizi, guru-gurunya juga kurang gizi," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 30 Januari 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo Subianto pun menyinggung gaji guru yang sangat rendah.
Baca Juga: Ganjar Bicara Oposisi jika Terpilih Jadi Presiden: kalau Kekuatannya Dominan, Rakyat Enggak Suka
"Banyak guru-guru yang dapat penghasilan sungguh sangat rendah. Saya dapat laporan dari salah satu pilot project kita waktu dibagi makanan untuk anak-anak, ada gurunya yang melihat. Akhirnya enggak sampai hati, ya, tim masak itu menambahkan untuk guru-guru, ternyata guru-guru makannya lahap juga," ujarnya.
Makan siang gratis, kata Prabowo Subianto, merupakan salah satu program hasil terbaik cepat yang akan dihadirkannya bersama calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, apabila menang Pilpres 2024.
"Kita tidak mau hasil terbaik insya Allah, kita tidak mau hasil terbaik kapan-kapan. Rakyat kita membutuhkan hasil terbaik cepat," ucapnya.
Berapa Anggaran Makan Siang Gratis?
Prabowo Subianto mengungkapkan program makan siang gratis yang mulanya ditujukan untuk para siswa itu diperkirakan membutuhkan dana sekitar 34 miliar dolar AS atau Rp510 triliun, setiap tahunnya.
Jika para guru ditambahkan dalam daftar penerima program makan siang gratis, maka anggarannya pun akan bertambah.