kievskiy.org

Jubir Gus Dur Blak-blakan Cara NU Hadapi Monster Politik: dari Era Soekarno, Soeharto, dan Jokowi

Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) melambaikan tangan usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU di Universitas Lampung, Lampung, Jumat 24 Desember 2021.
Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) melambaikan tangan usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU di Universitas Lampung, Lampung, Jumat 24 Desember 2021. /Antara/Hafidz Mubarak A

PIKIRAN RAKYAT - Jubir Gus Dur, Adhi M Massardie menceritakan bagaimana Nahdlatul Ulama (NU) tidak goyah oleh politik. Bahkan, hal itu terjadi sejak era pemerintahan Presiden Soekarno.

Dia pun menyinggung bagaimana dulu beberapa petinggi NU sempat bersekutu dengan Soekarno. Kala itu, Presiden pertama Indonesia tersebut berniat untuk mengabungkan agama dengan komunis.

"Tahun 60-an itu, Kiai Wahab Hasbullah, kiai idham chalid, dan Saefudin Zuhri kan bersekutu dengan Soekarno bikin Nasakom (Nasionalis, Agam, dan Komunis). Agama dan komunis kan tidak mungkin disatukan, tiga beliau ini bergabung ke situ tapi tidak mendorong NU di arus bawah itu untuk bersama-sama," tutur Adhie Massardi, Selasa 30 Januari 2024.

"Itu sebabnyak ketika kejadian G30S, kan NU yang paling sangar memberantas PKI. Jadi dia tidak membawa ke bawah," ujarnya menambahkan.

Gagal 'Dikuningkan' Soeharto

Tidak hanya itu, Adhie Massardi juga menyinggung kala Gus Dur menerima asas tunggal yang merupakan ide Soeharto pada tahun 80-an. Meski menerima hal itu, Gus Dur tidak membawa apa yang dibuat Presiden kedua Indonesai tersebut ke arus bawah NU.

"Tetap asas Pancasila diterima, tetapi di bawah kan tidak dikendalikan begitu," ucapnya.

Tidak hanya Soeharto, anak-anaknya pun tidak berhasil menjadikan warga Nahdliyin menjadi 'Kuning'. Justru, warga arus bawah mengkritik langkah Gus Dur membawa orang-orang Golkar ke pesantren NU.

"Bahkan pernah pada awal 90-an, dulu Gus Dur membawa Hartono dan mbak Tutut ke pesantren-pesantren untuk dikuningkan, semua orang juga melawan itu 'ini apasih Gus Dur?', tetapi mereka paham bahwa arus bawah di NU itu tahu isyarat-isyarat politik para kiai, mereka tidak membantah tapi tidak ada perintah untuk menjalankan itu," tutur Adhie Massardi.

"Karena itu, ketika terjadi perubahan politik, NU aman-aman aja," ujarnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat