kievskiy.org

UII Yogyakarta Susul UGM, Seluruh Civitas Academica Ambil Sikap Soal Indonesia Darurat Kenegarawanan

UII Yogyakarta akan membacakan pernyataan sikap atas kondisi pemerintahan Indonesia yang dinilai menyimpang.
UII Yogyakarta akan membacakan pernyataan sikap atas kondisi pemerintahan Indonesia yang dinilai menyimpang. //Instagram @uiiyogyakarta /Instagram @uiiyogyakarta

PIKIRAN RAKYAT – Mahasiswa hingga guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ambil sikap terkait kondisi Indonesia yang dinilai makin jauh dari demokrasi. Sejumlah sivitas akademika UGM menguliti pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlalu banyak melakukan penyimpangan di Pemilu 2024.

Menyusul langkah UGM, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bersiap menyatakan sikap mereka. Kamis, 1 Februari 2024 seluruh civitas academica UII Yogyakarta akan membacakan pernyataan sikap mereka.

Kegiatan pembacaan pernyataan sikap itu akan disampaikan di Auditorium Prof. K.H Abdul Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII Pukul 13.00 WIB. Seluruh dosen dan mahasiswa UII Yogyakarta diundang untuk hadir.

Pernyataan sikap ini dikeluarkan setelah sivitas akademika melihat perkembangan situasi terkini politik di Indonesia, yang butuh perhatian dari berbagai elemen. Sebuah universitas dinilai memiliki tanggung jawab moral untuk merawat kewarganegaraan, dan melantangkan aspirasi demokrasi.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Cederai Demokrasi, Civitas UGM Sesalkan Pelanggaran Etik MK dan Keberpihakannya

"Universitas Islam Indonesia terpanggil untuk turut merespons situasi terkini politik nasional dengan mengundang segenap dosen dan mahasiswa menghadiri Pembacaan Pernyataan Sikap Civitas Academica Universitas Islam Indonesia: Indonesia Darurat Kenegarawanan," ujar akun @uiiyogyakarta.

Langkah tegas UII Yogyakarta yang juga ambil sikap soal kondisi pemerintahan saat ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Diharapkan sentilan dari berbagai kampus bisa menjadi lampu merah bagi Jokowi dan pemerintahannya.

Pernyataan civitas academica UGM

Sejumlah sivitas akademika, membacakan Petisi Bulaksumur yang berisi keprihatinan mereka atas dilanggarnya moral demokrasi, kerakyatan dan keadilan sosial. Apalagi penyimpangan-penyimpangan tersebut dilakukan oleh penyelenggara negara, yang harusnya jadi wakil rakyat.

Koentjoro didampingi sejumlah guru besar UGM yang lainnya. Adapula perwakilan mahasiswa yakni Ketua BEM KM Gielbran M. Noor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat