PIKIRAN RAKYAT - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan dirinya menerima dan menampung semua masukan dari akademisi kampus-kampus besar di Indonesia. Ia bahkan mengucapkan terima kasih atas semua saran tersebut.
Tanggapan Gibran merujuk pada fenomena guru besar sejumlah universitas yang turun gunung, mendeklarasikan petisi untuk mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan carut-marutnya praktik demokrasi yang sedang dipertontonkan pemerintah.
Jokowi dinilai meninggalkan asas netralitas pemilu. Sebagai kepala negara, ia dianggap berpihak pada salah satu kontestan Pilpres 2024, sehingga alat negara digunakan untuk kepentingan kelompok yang dikehendakinya.
Menurut Gibran, semua masukan dari para akademisi itu diterima dengan baik. Namun, dirinya enggan memberikan keterangan lebih lanjut soal isi petisi.
"Kalau saya, masukan-masukan semua pihak kami terima. Jadi, terima kasih," kata Gibran, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu, 3 Februari 2024.
Setali tiga uang, Presiden Jokowi sebelumnya juga mengatakan dirinya menerima dengan baik petisi dari beberapa akademisi sejumlah universitas itu. Ia mengatakan setiap orang bebas menyampaikan opininya.
"Ya, itu hak demokrasi. Setiap orang boleh berbicara, berpendapat, silakan," kata Jokowi singkat usai menghadiri pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta, Jumat, 2 Februari 2024.
Baca Juga: Prabowo-Gibran 'Diserang' Relawan Anies dan Ganjar? Muncul Info Nobar Debat Capres 01 03
Fenomena Kampus Ramai Menekan Jokowi
Menyusul deklarasi sikap dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII), mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia (UI) menggelar deklarasi kebangsaan di Rotunda, UI, Depok, Jumat, 2 Februari 2024.