kievskiy.org

Pria yang Nangis Ngaku Nelayan di Kampanye Anies Baswedan Ternyata Caleg PKS

Momen saat Sappe, Caleg PKS Parepare bertemu dan memeluk Anies BAswedan dalam kampanye di Parepare pada Selasa, 6 Februari 2024.
Momen saat Sappe, Caleg PKS Parepare bertemu dan memeluk Anies BAswedan dalam kampanye di Parepare pada Selasa, 6 Februari 2024. Tangkapan layar TikTok.com/@akifa.naila

PIKIRAN RAKYAT - Calon Presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menerima pengaduan dari sosok seorang pria yang mengaku nelayan dalam kampanye di Langan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kora Parepare, Sulawesi Selatan, pada Selasa 6 Februari 2024.

Pria tersebut mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan bakar bagi para nelayan dan petani di wilayah tersebut. Dalam aksinya, dia menegaskan bahwa para nelayan di Parepare tidak membutuhkan makan atau susu gratis, tetapi hanya meminta bantuan untuk mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap bahan bakar.

“Di mana-mana kami sulit mendapatkan Pak, begitu juga saudara-saudara kami para petani sudah sulit. Oleh karena itu, Pak, kami tak butuh makan gratis, kami tak butuh susu gratis Pak,” kata pria tersebut sambil terisak di hadapan Anies.

Momen tersebut terekam kamera dan viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Twiiter @Prvt_mansion. Kendati demikian, identitas pria yang mengaku nelayan tersebut terungkap. Dia rupanya bernama Sappe.

Sappe adalah salah satu Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelumnya, ia juga pernah menjadi kader Partai Bulan Bintang (PBB) selama lebih dari 5 tahun. Bagaimana profil sosok Sappe? Simak selengkapnya.

Baca Juga: Tangis Nelayan Parepare Kala Curhat ke Anies: Kami Tidak Butuh Makan dan Susu Gratis

Profil Sappe Caleg PKS yang Ngaku sebagai Nelayan

Menurut pengakuannya dalam tayangan YouTube Radio Mesra Parepare, Sappe menyatakan bahwa motivasinya adalah untuk berjuang demi kepentingan rakyat.

"Saya tidak membawa kepentingan pribadi menjadi anggota DPRD," katanya dengan tegas. Ia juga menjanjikan bahwa dia siap memperjuangkan hak-hak rakyat, bahkan jika itu berarti harus berhadapan dengan pemerintah atau ketua partainya sendiri.

"Saya sudah menyampaikan bahwa setiap kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat, saya akan menolaknya, meskipun itu dari ketua partai saya. Saya akan selalu berdiri di depan rakyat, saya bukan tukang suruh ketua," ujarnya dengan lugas.

Menurut caleg PKS nomor urut 1 daerah pemilihan (dapil) Bacukiki Barat itu mengaku akan mengedepankan kepentingan rakyat dibandingkan dengan perintah Ketua Partai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat