kievskiy.org

540 Petugas KPPS Dirawat Dinas Kesehatan Garut Akibat Kelelahan

Ilustrasi UGD rumah sakit yang tutup karena pasien Covid-19 yang membludak.
Ilustrasi UGD rumah sakit yang tutup karena pasien Covid-19 yang membludak. /antaranews.com/ Ayu Khania Pranisitha antaranews.com/ Ayu Khania Pranisitha

PIKIRAN RAKYAT - Dalam pelaksanaan Pemilihan Umum 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah memberikan pelayanan medis yang intensif kepada 540 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terpaksa harus diobati karena sakit dan kelelahan.

Kepala Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, 501 orang menjalani perawatan rawat jalan, sementara 39 orang lainnya harus dirawat inap.

"Tim kesehatan dari Dinkes Garut sudah siap siaga sebelum pelaksanaan pemilu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang diprioritaskan bagi petugas di tempat pemungutan suara (TPS), terutama saat pemungutan dan penghitungan suara," ujarnya.

Selama proses pemilu berlangsung, sebanyak 501 orang dilaporkan mengalami sakit dan memerlukan penanganan medis oleh petugas posko kesehatan setempat. Mereka kemudian diobservasi dan dirawat jalan. Selain itu, 39 petugas penyelenggara pemilu harus dirawat di puskesmas dan beberapa di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet Garut untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Yuliani menyampaikan bahwa keluhan yang paling umum dari petugas KPPS adalah sakit lambung, demam, hipertensi, yang disebabkan oleh kelelahan dan kurang minum. Dia menegaskan bahwa semua petugas yang sakit mendapatkan penanganan medis yang maksimal, khususnya mereka yang terkena demam berdarah (DBD) dan tifus yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

"Kesiapsiagaan petugas kesehatan di lapangan menjadi langkah antisipasi dan penanganan cepat jika ada petugas penyelenggara pemilu di TPS yang sakit," tambahnya.

Seluruh petugas medis telah disiapkan di posko kesehatan desa dan puskesmas yang siap menangani masyarakat, terutama bagi petugas penyelenggara pemilu yang sakit, selama 24 jam penuh.

"Kita sudah siap dengan posko kesehatan di setiap desa dan puskesmas yang siap melayani 24 jam. Jadi, jika ada masalah, kami dapat segera menindaklanjuti," tutup Yuliani.

Baca Juga: 27 Petugas KPPS Meninggal Dunia Saat Pemilu 2024, Turun Drastis Dibanding Pemilu 2019

27 Kasus Kematian Petugas KPPS Tercatat dalam Pemilu 2024

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa ada 27 kasus kematian yang melibatkan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) selama pelaksanaan Pemilihan Umum 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat