PIKIRAN RAKYAT – Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menghadap Presiden Joko Widodo pada Jumat sore atau dua hari setelah Pemilu 2024 digelar. Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep pun mengklarifikasi pertemuan tersebut.
Kaesang membantah Jokowi membahas masalah politik dengan Raja Juli. Menurutnya, jika Jokowi ingin membahas politik dengan PSI, tidak mungkin dirinya tak dilibatkan.
"Masa kalau urusan politik yang diundang sekjen partai doang, ketua umumnya enggak. Jahat loh," kata Kaesang saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.
Sementara itu, Raja Juli juga menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi hanya membahas urusan kementerian. Saat itu, dia menghadap ke Istana dengan kapasitasnya sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Hari ini pukul 15.00 WIB, saya dipanggil oleh Pak Jokowi, kedudukan saya sebagai wamen. Saya dipanggil sebagai wamen. Jadi, tidak ada pembicaraan politik sama sekali," ujarnya.
Jokowi meminta Raja Juli mengevaluasi kerja kementerian, termasuk soal percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Jokowi lalu memberikan beberapa arahan.
"Pak Jokowi lagi mengevaluasi kementerian kami, terutama tugas saya untuk mempercepat PTSL. Diingatkan pula rencana detail tata ruang (RDTR) yang ditarget tahunan itu banyak. Jadi, kami diskusi seputar kementerian, bukan bicara politik," katanya.
PSI Pede Lolos ke Senayan Berkat Jokowi
Dalam kesempatan berbeda, Raja Juli merasa bangga saat Presiden Joko Widodo mengakui kedekatan dengan partainya. Sejak lama, PSI memang kerap berkonsultasi dengan Jokowi terkait urusan partai.
"Saya salah seorang pendiri PSI. Ketika kami mau mendirikan partai, kami memang sudah datang ke beliau (untuk) konsultasi, berbicara," kata Raja Juli di Bandung, Jawa Barat, Minggu, 4 Februari 2024.