kievskiy.org

HPN 2024: Praktik Buruk Pengusaha di Indonesia Jadi Perhatian Global karena Rusak Lingkungan

Ilustrasi kerusakan lingkungan.
Ilustrasi kerusakan lingkungan. /Pixabay/Enrique Pixabay/Enrique

PIKIRAN RAKYAT - Senior Forest Campaigner Greenpeace Indonesia, Syahrul Fitra membeberkan praktik buruk pengusaha di Indonesia yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satu yang paling banyak ditemui adalah terjadinya kebakaran lahan.

"Bagaimana sih selama ini praktik bisnis di Indonesia? Kebakaran hutan mungkin sudah menjadi rutinitas tahunan yang selalu diberitakan di media, tetapi enggak pernah terselesaikan," tuturnya dalam seminar 'Selamatkan Planet Bumi Melalui Penerapan Prinsip ESG' dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN 2024) di Jakarta, Minggu 18 Februari 2024.

Syahrul Fitra menuturkan, kebakaran pertama yang sangat besar di Indonesia terjadi pada 1997. Kemudian, kejadian itu berulang pada 2015, 2019, dan bahkan sepanjang tahun selalu ada kebakaran.

"Nah, kebakaran itu apakah sesuatu yang terjadi secara sendirinya atau justru ada faktor yang mendorong terjadinya kebakaran itu? mungkin kalau yang sudah sering meliput kebakaran sudah tahu 'Oh perusahaan X, perusahaan A, perusahaan B yang kemudian terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan tersebut'," katanya.

"Itu adalah bentuk praktik buruk yang menjadi sorotan, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Global, terhadap sektor usaha di Indonesia. Bukan hanya ada di industri kelapa sawit, ada industri hutan, tanaman, atau kebun kayu yang lahan-lahan mereka itu seringkali terbakar," ujarnya menambahkan.

Pengusaha di Balik Kebakaran Lahan Gambut

Daerah yang menjadi langganan kebakaran hutan adalah Sumatra. Sebut saja Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan yang merupakan area atau kawasan hidrologis gambut.

"Pemerintah setelah tahun 2019 sangat agresif untuk melakukan restorasi Lahan gambut, karena eksploitasi di lahan gambut itu mendorong kebakaran," ucap Syahrul Fitra.

"Jadi perusahaan-perusahaan melakukan bad practice di dalam environment-nya itu, mereka enggak memperhatikan dulu yang namanya prinsip lingkungan," ujarnya menambahkan.

Syahrul Fitra mengungkapkan bahwa para pengusaha menyebabkan kebakaran dengan membakar lahan gambut. Sehingga, kerap timbul asap tebal yang menutupi suatu wilayah akibat praktik tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat