kievskiy.org

Tepis Isu Gabung Kubu Prabowo-Gibran, NasDem Bilang Surya Paloh Orang yang Tegas

Presiden Jokowi dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh.
Presiden Jokowi dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh. /Antara/Wahyu Putro A

PIKIRAN RAKYAT - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya bilang, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh cuma membahas dinamika politik. Terlalu dini jika pertemuan keduanya diartikan bahwa NasDem bakal kembali bersatu dengan kubu Jokowi--sapaan akrab Joko Widodo.

"Ah terlalu dini, Pak Surya orang yang tegas dengan sikap-sikap beliau. Jadi kita saling menghormati," tutur dia menerangkan.

Surya Paloh bertemu Jokowi pada Ahad, 18 Februari 2024, malam WIB. Pertemuan itu menimbulkan banyak spekulasi, salah satunya dugaan Ketua Umum NasDem diajak masuk koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jokowi bilang, menjadi jembatan bagi urusan partai-partai.

"Yang penting nanti partai-partai (yang mengurus). Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya," kata dia seusai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman dan 20 RS TNI di Jakarta Selatan.

Kata dia, pertemuan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan di Indonesia.

Magnet besar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin bilang, pertemuan Jokowi dan Surya Paloh menjadi magnet besar bagi publik. Berbeda dengan dua pemilu sebelumnya, di Pemilu 2024 NasDem berseberangan dengan Jokowi. Bila Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 partai tersebut berada di kubu yang sama, saat ini menjadi pengusung paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sedangkan Jokowi mendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pertemuan pada Ahad malam itu, menurut Silvanus, membicarakan sejumlah isu. Mulai dari keinginan untuk mengembalikan rasa konsolidasi yang dulu pernah ada sampai upaya mengajak NasDem kembali menjadi bagian pemerintahan.

"Karena Nasdem ini dari Pemilu 2014, 2019 di dalam pemerintahan, dia punya rekam jejak bersama Presiden Jokowi ketika menjadi capres untuk pertama kalinya," tutur dia menerangkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat