kievskiy.org

Dirut Bulog Sebut Aksi Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Picu Kenaikan Harga, Beras Premium Jadi Langka

Presiden Jokowi menyerahkan bantuan beras 10 kilogram kepada warga di Tangerang Selatan, Banten.
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan beras 10 kilogram kepada warga di Tangerang Selatan, Banten. /Antara/Hafidz Mubarak A

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Utama (Dirut) Bulog, Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa gencarnya pemberian bantuan sosial (bansos) beras dari pemerintah ke masyarakata memicu kenaikan harga. Tidak hanya itu, pemberian bansos juga menyebabkan kelangkaan beras premium.

"Harga beras tinggi saat ini dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara permintaan dengan ketersediaan, alias faktor supply-demand. Sejak tahun 2023 Indonesia mengalami penurunan produksi di sentra-sentra produksi sampai 2,05 persen," katanya dalam keterangan pers.

Selain itu, Bayu Krisnamurthi menuturkan bahwa penurunan produksi beras itu juga disebabkan efek kemarau ekstrem akibat fenomena iklim El Nino.

"BPS telah mengatakan memang produksi kita turun, sehingga supply dan demandnya tidak seimbang," ucapnya.

Lonjakan harga gabah di tingkat petani pun menjadi penyebab harga beras terus alami kenaikan. Bahkan, sudah meroket ke atas HPP yang ditetapkan sejak Maret 2023 lalu.

"Akibatnya, lonjakan harga beras di konsumen naik, per 12 Februari 2024 di Indramayu harga gabah Rp7.350 per kg. Sementara, beras premiumnya sudah mencapai Rp15.475 per kg," ujar Bayu Krisnamurthi.

Kemudian, di wilayah Karawang harga gabah mencapai Rp7.350 per kg. Sedangkan beras premium mencapai Rp14.333 per kilogram.

"Wilayah Banyumas harga gabah mencapai Rp8.500 dan harga beras premium Rp15.000 per kg, Sragen harga gabah Rp8.100. Dan harga beras premiumnya mencapai Rp14.200 per kg," tutur Bayu Krisnamurthi.

DPR juga Tuding Bansos Sebabkan Harga Beras Naik

Anggota DPR, Hidayatullah mengomentari harga beras mahal akhir-akhir ini. Dia menyoroti Bansos (Bantuan Sosial) yang dibagikan secara jor-joran belakangan ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat