kievskiy.org

Apa Itu Menteri Muda? Ada di Era Soekarno dan Soeharto, Kabarnya Bakal 'Diadopsi' Prabowo

Ilustrasi Menteri Muda.
Ilustrasi Menteri Muda. /Pexels/August de Richelieu

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah foto berisi bocoran nama-nama tokoh dan jabatan Menteri di Kabinet Indonesia Emas era pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka beredar di media sosial. Meski belum terkonfirmasi, gambar tersebut ramai diperbincangkan publik.

Dalam keterangannya, disebutkan bahwa Prabowo-Gibran akan menganut struktur kabinet Ir. Soekarno yang menyertakan posisi Menteri Muda. Itu dilakukan, untuk memastikan keterwakilan anak muda di dalam pemerintahan secara substantif.

Lalu, apa itu Menteri Muda? Dirangkum Pikiran-Rakyat.com dari DW News, berikut penjelasannya.

Menteri Muda, Sudah Ada Sejak Era Soekarno dan Soeharto

Peneliti sejarah, Rahadian Rundjan dalam tulisannya mengungkapkan bahwa Indonesia sebenarnya sudah memiliki tradisi menteri berusia muda sejak awal-awal kemerdekaan. Sebut saja contohnya Wikana dalam Kabinet Sjahrir II, Sjahrir III, dan Amir Sjarifudin I, serta Supeno dalam Kabinet Hatta I.

Keduanya pada saat itu masih berusia 30 tahunan, tetapi sudah diberi mandat untuk menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Pemuda. Pada zaman Soekarno maupun Soeharto pun nama-nama muda muncul mengisi pos-pos kementerian dengan jabatan "Menteri Muda” yang tugasnya kira-kira setingkat wakil menteri.

Menteri Muda pada saat itu, khususnya saat Orde Baru, bertugas untuk diperbantukan mengurusi hal-hal spesifik dalam sebuah kementerian. Misalnya, Martono yang dahulu diangkat sebagai Menteri Muda Urusan Transmigrasi diperbantukan pada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Kabinet Pembangunan III.

Menariknya, dalam Kabinet Pembangunan IV, Martono naik pangkat menjadi Menteri Transmigrasi, sehingga saat itu banyak yang menyebut jabatan Menteri Muda sebagai tempat 'magang' seseorang sebelum mengisi jabatan menteri penuh.

Kasus Martono bukan satu-satunya. Ada sekian banyak mantan-mantan Menteri Muda yang kemudian diangkat menjadi menteri penuh seperti Cosmas Batubara, Bustanil Arifin, Lasiyah Soetanto, Wardoyo, Moerdiono, Ginandjar Kartasasmita, dan lain-lain.

Tentu, Soeharto menunjuk mereka atas dasar faktor keahlian bukan usianya, dan nama-nama tersebut kini tercatat sebagai figur-figur kenamaan di bidangnya masing-masing.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat