kievskiy.org

Prabowo Diselamati Presiden Filipina, Kemiripannya dengan Bongbong Marcos Menarik Perhatian

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. /Antara/Galih Pradipta

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Filipina, Bongbong Marcos mengucapkan selamat atas keunggulan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Jika hasil penghitungan cepat (quick count) dan penghitungan resmi tidak jauh berbeda, Capres Nomor Urut 2 itu kemungkinan akan memenangkan Pemilu 2024 dalam satu putaran.

Meski belum secara resmi dinyatakan sebagai pemenang, Prabowo Subianto sudah banjir ucapan selamat dari pemerintah negara lain. Terbaru, ada Bongbong Marcos yang turut menyambut unggulnya Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Ucapan selamat yang terhangat saya sampaikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo atas keunggulannya dalam penghitungan elektoral terakhir untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya," tutur Bongbong Marcos, Selasa 20 Februari 2024.

"Saya berharap dapat memperdalam hubungan bilateral PH dengan Indonesia, tetangga dekat dan mitra di ASEAN, terutama saat kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik tahun ini," ujarnya menambahkan.

Balasan Prabowo

Prabowo Subianto pun membalas ucapan selamat yang disampaikan Bongbong Marcos tersebut. Dia turut berharap kerja sama antara Indonesia dengan Filipina akan berjalan semakin baik.

"Terima kasih Pak Presiden Bongbong Marcos! Saya bersyukur dan merasa terhormat dengan sambutan Anda. Ini akan menjadi hak istimewa untuk melayani rakyat Indonesia," ucapnya.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda dan melanjutkan persahabatan yang kuat yang terjalin selama 75 tahun terakhir antara Indonesia dan Filipina," ujar Prabowo Subianto menambahkan.

Bagaimana Kemiripan Keduanya?

Sejak lama, sosok Prabowo Subianto dan Bongbong Marcos memang selalu memicu kontroversi. Sebab, rekam jejak keluarga mereka yang terkait dengan kediktatoran.

Mereka mewarisi banyak hal dari kediktatoran itu, mulai dari privilese, jabatan, kekayaan, hingga sifat-sifat otoriter. Beberapa pengamat menganggap sifat itu tak mudah diubah, sehingga publik harus berhati-hati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat