/photo/2020/09/05/4293300942.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ada kemungkinan bansos beras tak lagi dilanjut olehnya. Kebijakan ini akan berlaku pada Juni 2024 mendatang.
Hal ini ia sampaikan ketika menyerahkan bansos beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan Kamis 22 Februari 2024. Menurutnya, ada kemungkinan bansos beras dihentikan karena anggarannya tak cukup.
"Nanti setelah Juni. Saya akan lihat lagi APBN kita. APBN-nya kalau cukup. Tapi saya tidak janji lho (Bansos Beras dilanjutkan)," ucap Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden.
Jokowi dalam keterangannya menyatakan bansos beras diberikan sebagai upaya bantuan pemerintah. Bantuan untuk menghadapi kenaikan harga beras yang disebabkan oleh perubahan iklim.
"Karena ada perubahan musim, ada El Nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tapi negara lain juga mengalami hal yang sama, harga beras naik," tutur Jokowi.
Perlu diketahui bansos beras Presiden Jokowi sudah dibagikan sejak September 2023. Tak hanya bansos beras saja, Jokowi juga memberikan bantuan lainnya dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).
Pada 2023 Jokowi sempat membagikan BLT El Nino. Kemudian ada satu lagi bantuan yakni BLT Mitigasi Risiko Pangan diberikan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sebanyak 18,8 juta warga yang tercatat dalam data Kementerian Sosial (Kemensos) akan mendapatkan uang tunai Rp600 ribu. Dengan skema pembagian Rp200 ribu per bulan.
Data menunjukkan pemerintah mengeluar dana bantuan sosial senilai Rp78,06 triliun.
Penyebab Kenaikan Harga
Bansos beras Jokowi disebut sebagai penyebab terjadinya kenaikan harga. Hal ini disampaikan Direktur Utama (Dirut) Bulog, Bayu Krisnamurthi.