kievskiy.org

Heboh Soal Fenomena Gempa Megathrust, Ini Penjelasan dari BMKG

Ilustrasi--Seismograf, alat pencatat getaran gempa bumi.
Ilustrasi--Seismograf, alat pencatat getaran gempa bumi. /Shutterstock/Pri

PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa megathrust dipahami banyak orang sebagai sesuatu yang baru dan berpotensi terjadi dalam waktu dekat.

"Pemahaman seperti ini tentu saja kurang tepat," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu 26 September 2020.

Daryono mengatakan zona megathrust sebenarnya sekadar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Baca Juga: Demi Lovato Dikabarkan telah Putus dari sang Kekasih Max Ehrich, Padahal Baru Dua Bulan Bertunangan

Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan atau dapat dikatakan sebagai stress pada bidang kontak antar-lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Jika terjadi gempa maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting).

Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar-lempeng.

Baca Juga: Sering Merasa Cemas dan Overthinking? Ini 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Ala Squidward

"Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai patahan naik yang besar, yang kini populer disebut sebagai zona megathrust," jelas Daryono.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat