kievskiy.org

Alasan Prabowo Tak Pilih Sri Mulyani Jadi Menkeu Baru, Kata Bocoran Media Asing

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani (kanan), Menkes Budi Sadikin (kiri), dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). Sidang yang dipimpin Presiden Joko Widodo tersebut membahas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, Rencana Kerja Pemerintah, Kerangka Ekonomi Makro (KEM), dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani (kanan), Menkes Budi Sadikin (kiri), dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). Sidang yang dipimpin Presiden Joko Widodo tersebut membahas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, Rencana Kerja Pemerintah, Kerangka Ekonomi Makro (KEM), dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom. /SIGID KURNIAWAN ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Media asing asal Amerika Serikat (AS), Bloomberg membocorkan prediksi sosok yang akan dijadikan Menteri Keuangan (Menkeu) RI oleh Prabowo Subianto, jika ia telah sah menjadi Presiden ke-8 RI nanti. Nihilnya nama Sri Mulyani menjadi sorotan khusus.

Prabowo diketahui memimpin hasil survei quick count (hitung cepat) Pemilu 2024. Jika telah dinyatakan menang oleh KPU, menurut sumber Bloomberg, Prabowo akan mempertimbangkan setidaknya empat nama jadi Menkeu di kabinetnya.

Empat sosok itu adalah Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia, Royke Tumilaar.

Media itu lantas membeberkan alasan di balik ketiadaan nama Sri Mulyani dalam bidikan Prabowo Subianto. Menurut Bloomberg, Prabowo sejauh ini mengejar mantan bankir untuk menduduki posisi Menkeu.

"Sementara ia (Prabowo) mencari teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan untuk janji-janji kampanyenya sambil menjunjung kehati-hatian fiskal," ujar Bloomberg, dikutip Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 29 Februari 2024.

Bloomberg selanjutnya menjelaskan bahwa Menkeu baru punya tanggung jawab besar untuk membantu Prabowo membawa Indonesia menangani risiko geopolitik. Terutama, ketegangan relasi Amerika Serikat (AS)-China yang mengakibatkan gangguan rantai pasokan global.

"Orang tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, sekaligus mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana belanja besar-besaran Prabowo," kata Bloomberg lagi.

Keempat sosok calon Menkeu pilihan Prabowo, dikatakan harus mampu mengelola pengeluaran besar-besaran oleh Prabowo, yang diperkirakan akan mencapai Rp460 triliun, melebihi defisit anggaran seluruhnya pada tahun 2023.

Bloomberg menguraikan lebih jauh, Prabowo mengisyaratkan fokusnya terhadap peningkatan hasil kesehatan dan pendidikan, melalui usulan program pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah bagi lebih dari 80 juta anak. Program ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan usaha kecil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat