kievskiy.org

Kerusuhan Mei 1998: Awal Kerusuhan Mahasiswa, Jadi 'Pembantaian' Etnis Tionghoa

Pendudukan gedung MPR/DPR RI saat kerusuhan Mei 1998 yang terjadi 19 Mei 1998
Pendudukan gedung MPR/DPR RI saat kerusuhan Mei 1998 yang terjadi 19 Mei 1998 /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Kerusuhan Mei 1998 menjadi satu momen yang cukup menakutkan, apalagi bagi sebagian etnis Tionghoa. Saat itu, masyarakat mengenang momen tersebut sebagai kerusuhan besar yang terjadi di Indonesia.

Kerusuhan Mei 1998 terjadi karena krisis finansial parah yang terjadi di Indonesia. Ratusan perusahaan bangkrut, jutaan orang dipecat, dan berbagai proyek besar pemerintah juga dihentikan.

Aksi ini juga erat kaitannya dengan dua kata. Trisakti dan Etnis Tionghoa. Kerusuhan Mei 1998 terjadi setelah adanya aksi yang dilakukan mahasiswa mahasiswi Universitas Trisakti menuntut balas empat korban jiwa yang tewas tertembak.

Dan etnis tionghoa menjadi korban kekacauan Kerusuhan Mei 1998 ini. Ratusan toko dibakar, perempuan menjadi korban pemerkosaan, bahkan ada banyak etnis Tionghoa yang langsung melarikan diri ke luar negeri.

Imbas kejadian, pemerintahan BJ Habibie membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mencari korban dari Mei 1998 ini. Hasilnya, jumlah korban yang meninggal mencapai 1.190. Sedangkan korban jiwa, dan kerusakan tak berhasil terhitung.

Kronologi Kerusuhan

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab kerusuhan Mei 1998. Salah satunya adalah dugaan kecurangan Pemilu 1997 yang kembali dimenangkan Mantan Presiden Soeharto. Kemudian adanya krisis finansial yang dimulai sejak krisis moneter 1997.

Aksi pertama terjadi pada 12 Mei 1998 di saat Mahasiswa Universitas Trisakti turun ke jalan dan mendapatkan dukungan penuh dari pihak kampus. Awalnya aksi damai berlangsung, mahasiswa dan mahasiswi menyuarakan kekecewaan pada pemerintah.

Namun ketika sore, ketegangan memanas. Mahasiswa Universitas Trisakti yang menuju ke Gedung DPR/MPR dihalangi oleh polisi. Tapi, ketika pukul 17.00 WIB di saat mahasiswa mau membubarkan diri, tiba-tiba polisi melakukan tembakan ke arah mahasiswa.

Tembakan diduga terjadi karena adanya seorang 'perusuh' berasal dari mahasiswa. Ia berlari ke depan, dan polisi pun mulai melakukan tembakan pada mahasiswa yang sedang membubarkan diri kembali ke kampus Trisakti.

Bukan hanya tembakan peluru karet, polisi menembakkan peluru tajam. Empat mahasiswa tewas karena serangan ini yakni Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Heriyanto, dan Hendriawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat