PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto sudah menerima laporan terkait hilangnya diagram perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024 di Sirekap. Hadi akan segera menemui Ketua KPU Hasyim Asy’ari untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Saya mau koordinasi dulu dengan Ketua KPU juga ya. Nanti secara detailnya akan saya sampaikan,” kata Hadi usai menghadiri Rapar Kerja Nasional (Rakernas) ATR/BPN di Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.
Hadi enggan berkomentar lebih lanjut terkait hilangnya diagram di Sirekap yang membuat sejumlah pihak menganggap KPU mengalami kemunduran.
“Nanti saya dengarkan dulu dari Ketua KPU,” ujarnya.
Perubahan Format Rekapitulasi
Anggota KPU Idham Holik menjelaskan penyebab diagram perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024 di Sirekap mendadak hilang. KPU beralasan hanya akan menampilkan bukti autentik berupa Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara pemilu.
"Kini kebijakan KPU hanya menampilkan bukti autentik perolehan suara peserta pemilu," kata Idham di Kantor KPU, Jakarta, Selasa, 5 Maret 2024.
Idham menyebut fungsi utama real count di Sirekap adalah menampilkan publikasi foto Formulir Model C1-Plano untuk memberikan informasi yang akurat. Data tersebut dapat diakses publik melalui situs resmi #.
Diketahui, Formulir Model C1 yang berasal dari setiap TPS adalah formulir yang dibacakan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dalam merekapitulasi perolehan suara peserta pemilu. Formulir itu lalu dituliskan dalam Lampiran Formulir Model D. Hasil.
Model C1 itu nantinya diinput ke Sirekap untuk pemindaian data. Namun dalam prosesnya, Sirekap kerap kali mengalami eror, sehingga mengakibatkan jumlah perolehan suara hasil pindai dan di Model C1 berbeda.