kievskiy.org

Kenapa Desain Jersey Timnas Indonesia dari Erspo Seperti Itu? Ternyata Begini Filosofinya

Pendiri Erspo Muhammad Sadad (kedua kiri) menyerahkan jersey baru tim nasional Indonesia kepada Menpora Dito Ariotedjo (tengah) saat peluncuran di Bengkel Space, SCBD, Jakarta.
Pendiri Erspo Muhammad Sadad (kedua kiri) menyerahkan jersey baru tim nasional Indonesia kepada Menpora Dito Ariotedjo (tengah) saat peluncuran di Bengkel Space, SCBD, Jakarta. /Antara/Dhemas Reviyanto

PIKIRAN RAKYAT - Jersey Timnas Indonesia yang terbaru resmi diperkenalkan oleh brand Erspo ke hadapan publik pada Senin 18 Maret 2024. Nantinya, seragam itu akan dipakai skuad garuda untuk berkiprah di sejumlah kompetisi seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia U-23, hingga Piala AFF U-17.

Akan tetapi, jersei tersebut ramai menuai kritikan karena dinilai kurang elegan, bahkan disebut mirip seragam anak SD. Tidak hanya itu, desain jersei untuk home dan away pun diprotes karena hanya berbeda warna.

"Baru kali ini jersey home-away sama, cuman beda warna wkwkkwkwkwkwkwk," kata akun @hwiwhb***.

"Gak ada rekomendasi dan masukan apa dari tim? Kayak gini amat jersey-nya. Kurang elegan dan kayak anak SD," tutur akun @ang**aaaaaaa17**.

"Seenggaknya away beda sama yang home lah, jangan ganti warna doang," ucap akun @m**hyusej***.

Lalu, kenapa desain jersey Timnas Indonesia seperti itu? Ternyata ada filosofi dibaliknya.

Makna Desain Jersey Timnas Indonesia

Jersei pertama untuk home menggunakan warna dominan merah dengan garis kerah o-neck putih. Desain tersebut terinspirasi dari jersei timnas Indonesia pada 1981 ketika digdaya menundukkan timnas Jepang dengan skor 2-0.

Dalam jersei berwarna merah tersebut, terdapat motif timbul yang bermakna sebagai dukungan dari suporter dengan mengambil corak yang bermakna tepuk tangan, hentakan kaki, suara teriakan penonton, dan dentuman drum.

"Timnas Indonesia memanggil. Dari dulu memang sudah cinta timnas, diberikan kesempatan, ya diambil. Ini inspirasi ketika timnas Indonesia menang menghadapi Jepang 1981,” kata pendiri Erspo, Muhammaad Sadad dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Senin 18 Maret 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat