kievskiy.org

TKI dan PMI Dipermudah di Bandara Selama Mudik Lebaran 2024, Ada Rumah Singgah dan Call Center

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI). /Antara/M N Kanwa

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 9.150 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan mudik ke Tanah Air dalam periode April 2024. Dari data yang dihimpun, tenaga kerja Indonesia yang akan kembali mayoritas berasal dari sepuluh negara tujuan dan wilayah.

Di antaranya, Hong Kong dengan 4.630 orang, disusul Taiwan 1.097 orang, Inggris Raya dan Irlandia Utara 678 orang. Selain itu, dari Jepang sebanyak 633 orang, Singapura 476 orang, Arab Saudi 472 orang, Turki 206 orang, Korea Selatan 155 orang, Polandia 126 orang, Maladewa 89 orang, serta negara-negara lain 588 orang.

Banyaknya pekerja migran yang akan kembali ke Indonesia tentu menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pun telah menyiagakan petugas di 23 Balai Pelayanan Perlindungan PMI yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Ini adalah bentuk kehadiran negara untuk memberikan penghormatan mulia kepada para pahlawan devisa pekerja migran Indonesia. Namun, penanganan secara khusus rutin tentu diberikan kepada para pekerja migran Indonesia baik yang telah selesai masa kontrak bekerja di luar negeri atau yang secara khusus kembali untuk melaksanakan cuti memperingati atau merayakan Idul Fitri," kata Kepala BP2MI Benny dalam konferensi pers di Kantor BP2MI Jakarta, Senin malam.

Selain itu, petugas juga akan disiagakan di berbagai bandara dan Pos Lintas Batas Negara yang menjadi titik kedatangan para PMI untuk kembali ke Indonesia.

"Kerja dan tugas sehari-hari BP2MI terus berjalan untuk memberikan layanan kepada para pekerja migran Indonesia terkendala baik karena masalah keimigrasian kemudian harus dipulangkan ke Tanah Air," kata Benny.

"Hal ini dilakukan untuk mempermudah para pekerja migran Indonesia memiliki akses atas pelayanan kepulangan di titik-titik tersebut," sambung Benny Rhamdani seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan layanan yang dibiayai negara akan diberikan kepada PMI yang membutuhkan, termasuk yang sakit dan terpaksa harus dipulangkan atau pulang dalam keadaan meninggal dunia ke Indonesia.

"Kita sudah mengatur petugas yang melayani karena masalah keimigrasian, sakit dan meninggal. Dan petugas-petugas yang secara khusus melayani kepulangan yang selesai kontrak maupun cuti karena ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Tanah Air," ujarnya.

Beberapa layanan itu seperti call center dan layanan informasi daring yang aktif selama 24 jam, keberadaan rumah singgah untuk PMI terkendala selama proses menunggu kepulangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat