kievskiy.org

Mudik PMI Tercekik Aturan Baru Bea Cukai, Nasib Pilu Pahlawan Devisa 'Diperas' Negara

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI). /Antara/Teguh Prihatna

PIKIRAN RAKYAT - Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengungkapkan amarah mereka kala kembali pulang ke Indonesia. Bagaimana tidak? Barang-barang yang mereka kirimkan kini tertahan di Bea Cukai.

Aturan baru Bea Cukai mengenai batas jumlah barang bawaan dari luar negeri diumumkan setelah mereka mengirimkan berbagai paket dari negara tempat bekerja. Begitu tiba di Tanah Air, paket-paket itu pun tak kunjung sampai ke rumah, karena tertahan di Bea Cukai tanpa alasan yang jelas.

Salah satu PMI yang bekerja di Taipei, Tutik (50) pun terdengar jengkel gara-gara barang yang dikirim sejak 5 Februari 2024 tak kunjung sampai di rumahnya di Ngawi, Jawa Timur. Padahal, biasanya kiriman yang diangkut menggunakan jasa ekspedisi langganannya selalu tiba tidak lebih dari satu bulan.

Akan tetapi, kali ini pihak ekspedisi mengatakan bahwa barang-barang yang dikemas sebanyak empat kardus itu tertahan di Bea Cukai Semarang tanpa alasan jelas.

"Saya cek di aplikasi ekspedisi tiba di pelabuhan 13 Maret 2024, sampai sekarang masih antre katanya di bea cukai," ucap Tutik, Senin 8 April 2024.

Empat kardus yang dikirimnya itu terdiri dari dua kardus berukuran besar dan dua kardus kecil. Tak ada yang spesial atau mahal di dalamnya, kebanyakan adalah barang-barang bekas pemberian majikannya yang sudah meninggal di panti jompo.

Misalnya baju bekas, sandal bekas, dan tas bekas. Termasuk popok dewasa, susu, dan beberapa makanan ringan sebagai oleh-oleh lebaran.

"Enggak ada barang branded, tidak ada barang baru. Semuanya saya beli kadang sudah terpakai sekali atau dua kali, baru dikirim pulang. Intinya barang-barang bekas kita lah dan yang dikasih majikan," tutur Tutik.

"Itu pun baju-baju saya beli saat diskon, saya kumpulin dari jatah uang makan dari majikan. Saya beli mainan, anak minta coklat, suami minta dibelikan kopi," ujarnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat