PIKIRAN RAKYAT - Gerak cepat Baleg DPR RI menyelesaikan pembahasan RUU Cipta Kerja mendapat sorotan dari banyak pihak. Sorotan itu salah satunya muncul dari Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus.
Kepada Pikiran-rakyat.com, Minggu, 4 Oktober 2020, Lucius menyebut gerak cepat ini justru mesti diapresiasi.
Menurut dia, DPR yang selama ini akrab dengan stigma kelambanan, kemalasan, predikat kinerja buruk, korupsi, dan citra negatif lainnya, ternyata kadang-kadang bisa juga bergerak cepat.
Baca Juga: Usai 2 Warga Kena Covid-19, Tujuh Sekolah di Pangandaran Kembali Ditutup
“Kerja gerudukan Baleg ini segera terlihat memprihatinkan karena kerja cepat mereka nampaknya bukan atas semangat yang konsisten untuk menghasilkan legislasi prioritas. Ini kerja yang nampaknya bisa terlihat super kilat karena atas nama pesanan tertentu,” kata Lucius menyindir.
Pihak pemesan tentu saja bukan rakyat atau buruh yang pada gilirannya nanti akan menjadi pihak yang terdampak langsung atas apa yang disepakati Baleg dan Pemerintah.
Tanpa menyebut siapa yang dimaksud, pemesan, kata dia, diduga berasal dari pihak besar yang punya power.
Baca Juga: Janji Antar Almarhum sang Ayah untuk Terakhir Kalinya, Nino RAN: Gantian Bahu Aku Angkat Bapak
Jarang sekali DPR bisa bertaruh waktu untuk menyelesaikan proses pembahasan.
“Tapi untuk RUU Ciptaker ini siang dan malam, masa sidang maupun masa reses, bahkan untuk mengesahkan RUU di tingkat Baleg, mereka memanfaatkan malam minggu, menghindar dari partisipasi banyak orang, memanfaatkan keasyikan banyak orang yang tengah berjuang di tengah pandemi, dan berbagai upaya lain untuk memastikan keterlibatan publik tak akan menghambat nafsu DPR dan Pemerintah untuk segera menyelesaikan pembahasan RUU Cipta Kerja,” ucap dia.