kievskiy.org

NasDem Pilih Masuk Koalisi Prabowo, Tinggalkan Agenda Perubahan dan Sambut Keberlanjutan

Ketum NasDem Surya Paloh menemui presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Ketum NasDem Surya Paloh menemui presiden terpilih, Prabowo Subianto. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT - Usai mundur dari wacana menggulirkan hak angket di DPR, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menunjukkan minatnya untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurut Surya, pilihan untuk berkoalisi adalah yang terbaik untuk NasDem saat ini.

"Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak, untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik," kata Surya di kediaman Prabowo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Meski lantang menyuarakan gerakan perubahan kala mengusung paslon 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Surya menyebut dia ingin berkontribusi membangun pemerintahan yang kuat demi menjaga kemajuan bangsa. Dia juga akan mendukung pembangunan berkelanjutan yang selama ini digaungkan Prabowo-Gibran.

Akhiri Konflik

Selain ingin berkontribusi, Surya Paloh menyebut masa-masa pascaputusan MK sangat penting untuk menjadi momentum persatuan yang dapat mengakhiri konflik di tengah masyarakat. Dia berharap seluruh masyarakat, termasuk pendukung paslon 01 dapat bersatu mendukung Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

"Pemilu ini sudah selesai, sekarang tugas kita bersama bagaimana berjalan ke depan untuk membangun negeri ini," ujar Surya.

Pernyataan tersebut ditegaskan kembali oleh Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco menyebut NasDem enggan menjadi oposisi, dan lebih memilih berkoalisi dengan lawannya di Pilpres 2024 itu.

Sikapi Hak Angket

Partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan beda sikap terhadap wacana menggulirkan hak angket di DPR. Beda sikap ini muncul usai Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024.

Menurut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, hak angket sudah tidak relevan dengan situasi politik saat ini, sehingga dia memutuskan untuk balik kanan. Namun, Surya menegaskan bahwa NasDem tidak akan menghalangi langkah-langkah DPR atau partai politik lainnya yang masih mau memperjuangkan hak angket.

“Progress perjalanan waktu sebetulnya menunjukkan hak angket sudah tidak up to date lagi untuk kondisi hari ini, itu menurut NasDem. Saya melihat esensi keberadaan hak angket sudah jauh dari harapan bersama,” kata Surya saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat