kievskiy.org

Kenapa Masyarakat Memilih Golput? Pakar Singgung Rasa Putus Asa dan Lemahnya Kepercayaan

Ilustrasi pemilih yang update status untuk golput.
Ilustrasi pemilih yang update status untuk golput. /Pikiran-Rakyat.com/Egista Hidayah

PIKIRAN RAKYAT - Pada Pilpres 2024 ini, banyak masyarakat yang memutuskan untuk golput alias tak menyalurkan hak suaranya dalam menentukan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk pemerintahan lima tahun ke depan.

Seorang pekerja asal Purworejo, Ria mengatakan bahwa ia memutuskan untuk golput karena dari tiga pasangan calon (paslon) yang maju pada tahun ini, tidak ada yang membuatnya tertarik. Ria pun menceritakan perjalanannya dalam menentukan pilihan selama Pilpres 2019 hingga saat ini.

“Di tahun 2019, aku jadi pencoblos pemula dan saat itu masih bingung. Jadinya kayak cuma ikut-ikutan aja. Tapi saat itu, aku merasa bahwa presiden yang terpilih bisa membawa perubahan, jadi menurutku waktu itu suaraku juga sangat berpengaruh,” katanya kepada Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 26 April 2024. 

“Nah, yang Pilpres 2024 ini kenapa ga nyoblos, karena aku mulai bimbang, dari ketiga paslon ini ga ada yang membuatku merasa klik. Entah aku yang ga melek politik atau males ngikutin juga,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengaku menyesal lantaran tak menggunakan hak suaranya pada Pilpres 2024. Sebab, paslon yang terpilih adalah sosok yang diselimuti dengan isu politik dinasti.

Sementara, pekerja asal Cilegon, Rizal mengaku tak pernah menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu. Sebab, ia merasa ragu dengan sistem Pemilu di Tanah Air.

“Nyoblos bagiku adalah hal yang hal yang tidak berarti,” ucapnya.

Berbeda dengan Ria, Rizal tak menyesali keputusannya untuk golput. Pasalnya, selama ini ia merasa keinginannya terhadap sosok pemimpin negara belum terpenuhi. 

“Intinya aku cari presiden yang membantu memudahkan hidupku aja sih, bukan yang tambah menyusahkan,” tuturnya.

Perilaku Golput Menurut Perspektif Politik

Menurut Prof. Anang Sujoko Dosen FISIP Universitas Brawijaya (UB), ada beberapa hal yang mungkin menjadi alasan di balik keputusan para pemilih yang golput. Hal pertama adalah soal literasi politik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat