PIKIRAN RAKYAT – Anies Baswedan menginisiasi acara Desak Anies untuk mendengarkan aspirasi masyarakat soal masalah yang dihadapi mereka. Acara Desak Anies ini awalnya memang sebagai sarana kampanye mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mendengar aspirasi masyarakat.
Desak Anies dianggap sebagai acara yang bagus oleh sejumlah kalangan. Tak sedikit yang menyayangkan acara tersebut harus berhenti setelah Pemilu 2024 usai.
Anies Baswedan pun mendengar masukan dari masyarakat dan ingin tetap melanjutkan Desak Anies ke depannya. Ia ingin memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka dan keluhan mereka.
“Itu Insya Allah akan dilanjutkan bukan saja untuk menjaga kontribusi saya, tapi untuk menghidupkan iklim dialog, iklim tukar pikiran, iklim diskusi. Yang itu akan saling mencerahkan, saling mencerdaskan, saling mengasah pikiran,” ujar Anies Baswedan dalam sebuah wawancara.
Baca Juga: Banjir Tengah Kota, Aturan Pembangunan dan Tata Guna Lahan Wajib Diperketat
Anies sangat mengapresiasi kepada seluruh orang yang datang ke acara Desak Anies. Pasalnya, semua orang yang datang mau diajak berpikir, bahkan audiens yang datang tidak dikenal oleh Anies.
“Jadi Desak Anies juga salah satu program, yang kita memberikan ruang untuk mereka bertanya apa saja. Saya berada di kursi di hadapkan dengan begitu banyak audiens yang tidak saya kenal,” kata Anies.
“Saya tidak tahu apa aspirasi mereka, saya tidak tahu pertanyaan mereka, tapi semua yang datang memilih untuk berpikir,” ucapnya menambahkan.
Anies Baswedan ditinggal koalisi
Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan kubu 01 dan 03 di sidang sengketa Pilpres 2024, sejumlah partai politik mulai mendekati Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Terpantau ada dua parpol oposisi yang dikabarkan akan mendukung pemerintahan selanjutnya.