kievskiy.org

Daftar Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari Saat Cuaca Panas

Salah satu buah-buahan yang baik dikonsumsi saat musim panas, stroberi.
Salah satu buah-buahan yang baik dikonsumsi saat musim panas, stroberi. /Pixabay.com/Miller_Eszter

PIKIRAN RAKYAT - Cuaca panas sedang melanda Indonesia beberapa hari terakhir. Ada sejumlah penyakit yang bisa ditimbulkan akibat fenomena tersebut, beberapa di antaranya adalah dehidrasi, heatsroke, iritasi kulit, sakit kepala sebelah, panas dalam, infeksi saluran pernapasan, demam tinggi, dan sakit mata.

Oleh karena itu, masyarakat bisa melakukan sejumlah hal agar terhindar dari penyakit tersebut. Salah satunya adalah memperhatikan asupan minuman dan makanan sehari-sehari. 

Ada beberapa minuman dan makanan yang baik untuk dikonsumsi, dan ada pula yang harus dihindari selama cuaca panas masih melanda. 

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, berikut minuman dan makanan yang baik dikonsumsi, serta yang harus dihindari;

Baik untuk Dikonsumsi

  1. Air mineral: Rutin minum, tanpa menunggu haus. Minimal delapan gelas sehari.
  2. Buah yang punya banyak kandungan air, seperti semangka, stroberi, dan jeruk.
  3. Sayuran yang punya banyak kandungan air, seperti mentimun, selada air, seledri, dan tomat. 
  4. Suplemen atau multivitamin.

Harus Dihindari 

  1. Minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
  2. Makanan berminyak dan junk food.
  3. Makanan yang dapat meningkatkan panas dalam tubuh, seperti: kacang-kacangan, kentang, brokoli, bawang, cabe, lada hitam, dan jahe.

Selain memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh, masyarakat juga bisa mencegah penyakit yang disebabkan cuaca panas dengan rajin memakai sunscreen minimal SPF 30, menggunakan pakaian yang nyaman, dan tidak menggunakan pakaian berwarna gelap agar tidak menyerap panas.

Cuaca Panas di Indonesia Bukan Heat Wave

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan bahwa suhu panas di Indonesia tidak berkaitan dengan heat wave atau gelombang panas. Menurutnya, fenomena tersebut berkaitan dengan posisi semu Matahari.

“Hal tersebut terjadi karena posisi semu matahari pada bulan April berada dekat sekitar khatulistiwa dan menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari,” katanya dalam situs BMKG, dikutip pada Kamis, 2 Mei 2024.

“Fenomena suhu panas di Indonesia bukan merupakan heat wave, karena memiliki karakteristik fenomena yang berbeda, di mana hanya dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari sehingga dapat terjadi berulang dalam setiap tahun,” ujarnya melanjutkan.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat