kievskiy.org

Indonesia Tidak Terdampak Heatwave, Ini Alasan Suhu di Sumatra Utara Memanas

Ilustrasi gelombang panas atau heatwave.
Ilustrasi gelombang panas atau heatwave. /Pixabay/RosZie

PIKIRAN RAKYAT - Gelombang panas atau heatwave yang melanda Asia Selatan selama sepekan terakhir, dipastikan tidak akan berdampak terhadap suhu di seluruh wilayah tanah air. Untuk itu, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) meminta masyarakat Indonesia, khususnya warga Sumatra Utara tidak panik dengan  risiko tersebut.

Menanggapi naiknya suhu di Sumatra Utara, Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan kondisi itu sebabkan oleh gerak semu matahari tahunan. Suhu panas tersebut merupakan hal yang normal, sehingga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Hendro menjelaskan Indonesia tidak akan mengalami gelombang panas karena wilayahnya berada di daerah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan dikelilingi perairan luas. Terlebih, Sumatra Utara diapit oleh Samudera Hindia Barat Sumatra dan Selat Malaka.

"Dalam sepekan terakhir, suhu maksimum di wilayah Sumut berkisar antara 34-37 derajat Celsius, yaitu sedikit di atas normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Hendro dalam keterangan resminya, Kamis, 2 Mei 2024.

"Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut," katanya menambahkan.

Gelombang Panas di Asia

Sejumlah negara di Asia Selatan seperti India hingga Bangladesh melaporkan gelombang panas yang tidak biasa dengan suhu mencapai 45 derajat Celcius dalam sepekan terakhir. Akibatnya, banyak sekolah yang terpaksa ditutup dengan alasan kesehatan. Otoritas terkait pun mengeluarkan peringatan kesehatan.

Badan-badan cuaca pun mewanti-wanti bahwa suhu panas tersebut bisa melebihi 40 derajat Celcius dalam beberapa hari ke depan.

Selain di Asia Selatan, negara-negara tetanga Indonesia seperti Filipina dan Myanmar pun dilanda suhu panas serupa. Media Manila Times melaporkan Pemerintah Filipina menunda kelas tatap muka di sekolah-sekolah negeri selama dua hari akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Mengingat prakiraan gelombang panas terkini dan rencana pemogokan transportasi nasional, semua sekolah negeri akan menerapkan pembelajaran online pada 29 dan 30 April 2024,” kata Departemen Pendidikan Filipina, seperti dilaporkan Manila Times.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat