kievskiy.org

Cuaca Panas Bikin Kipas Angin Nyala Terus, Bayar Listrik Jadi Mahal

Warga berjalan menggunakan payung di tengah cuaca panas. Cuaca panas bikin kipas angin harus menyala terus, bayar listrik jadi mahal.
Warga berjalan menggunakan payung di tengah cuaca panas. Cuaca panas bikin kipas angin harus menyala terus, bayar listrik jadi mahal. /Antara/Fauzan

PIKIRAN RAKYAT - Wilayah Indonesia bagian selatan pada Juni—Agustus 2024 diperkirakan semakin kering. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, akan minim potensi pertumbuhan awan hujan, sehingga suhu udara saat siang hari bakal cenderung lebih panas dari periode akhir-akhir ini.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani bilang, minimnya tutupan awan pada siang hari dan kandungan uap air atmosfer laporan bawah yang menjadi tinggi menjadi sebab suhu udara di Indonesia bagian selatan terasa terik dan gerah waktu malam hari.

Bentuk perubahan suhu dirasakan warga. Seperti Titin Rustinah, warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, yang merasa kegerahan. Untuk menghilangkan rasa panas dan gerah itu, wanita 56 tahun itu mesti menyalakan kipas angin terus menerus.

Titin bilang, sudah sebulan ke belakang, dia menggunakan kipas angin waktu tidur, karena kalau tidak, tak akan bisa beristirahat. Penggunaan kipas angin yang terus menerus juga berdampak pada listrik yang mesti dibayarkan.

"(Tagihan) listrik berat banget. Kipas angin di ruang tamu nyala terus. Di kamar juga ada, kita nyalain kalau pas tidur. Dari Rp350.000 (bulan lalu) naik menjadi Rp500.000. Hitung aja," kata dia, Jumat, 3 Mei 2024.

Bukan cuma tagihan listrik yang membengkak. Air bersih yang dibelinya juga harganya naik. Semula, harga air bersih per pikul—dua jerigen berukuran 20 liter—Rp3.000, kini naik menjadi RP5.000. Titin dan keluarganya juga harus mengeluarkan cuan untuk air mandi.

Titin mengandalkan aliran air dari masjid setempat, biayanya Rp8.000 per jam. Harga tersebut juga mengalami kenaikan, semula Rp6.000 per jam.

"Untuk air mandi, kalau dulu sebelum naik per bulan habis Rp150.000. Sekarang bisa Rp200.000 per bulan untuk mandi. Untuk air minum, dua hari sekali (bayar) Rp5.000 . Dikali satu bulan sudah berapa? Belum listrik!" kata dia menegaskan.

Hal tersebut yang membuat Titin putar otak. "Makanya saya masak air minum sendiri. Daripada galon? Galon berapa duit?"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat