PIKIRAN RAKYAT - Sejak digelarnya Rapat Paripurna pada Senin 5 Oktober 2020 kemarin, nama Ketua DPR, Puan Maharani menjadi sorotan.
Hal itu bermula ketika Puan diduga mematikan mikrofon saat Legislator dari Partai Demokrat, Irwan menyampaikan pendapatnya.
Atas kejadian tersebut, Puan akhirnya mendapat kritikan dari berbagai pihak.
Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!
Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com pada artikel sindikasi Warta Ekonomi dari SINDONews, salah satu kritikan datang dari Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Herman Khaeron.
"Yang bisa matikan mikrofon seluruh mikrofon hanya satu, yaitu yang ada di meja ketua. Sebaiknya DPR kembali menjadi wakil rakyat yang aspiratif dan tetap menjaga demokrasi," ujar Herman.
Baca Juga: Isu Bakal Lahir Model Baru, Kijang Innova Kini Dihajar Diskon Hingga Puluhan Juta
Jika DPR kembali menjadi wakil rakyat yang aspiratif, dia yakin fraksi-fraksi membawa kepentingannya masing-masing.
"Tetapi, tetap menjaga proses demokrasi dengan baik, saling menghargai dan memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya masing-masing," kata Herman.