kievskiy.org

Wapres Soeharto Dukung Presidential Club Prabowo: tapi Iuran Uang Saku Potong 10 Persen, Kasih ke Orang Miskin

Ilustrasi presidential club.
Ilustrasi presidential club. /Pixabay/toodlingstudio

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden keenam Indonesia, Try Sutrisno mendukung rencana pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih Pemilu 2024. Namun, dia memberikan sejumlah pesan mengenai pembentukan klub tersebut.

Try Sutrisno merupakan Wakil Presiden yang dipilih melalui sidang umum MPR masa bakti 1992-1997 menjadi pendamping Presiden Soeharto. Pada 1998, tugasnya sebagai Wapres Soeharto berakhir, dan kemudian digantikan oleh BJ Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.

Dia menegaskan bahwa gagasan yang diusung Prabowo Subianto itu jangan sampai sebatas kata-kata belaka.

"Merangkul orang jangan hanya omongan, tapi dari hati," ucap Try Sutrisno saat menerima kunjungan Pimpinan MPR, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin 20 Mei 2024.

Sisihkan Uang Saku untuk Rakyat

Tidak hanya itu, Try Sutrisno juga meminta Prabowo Subianto untuk tidak hanya merangkul para presiden terdahulu. Menurutnya, Presidential club juga harus mengedepankan kepentingan rakyat.

"Kalau lembaga tinggi ingin dikumpulkan semua boleh tapi iuran uang saku potong 10 persen, kasih ke orang miskin. Jadi bikin hal yang positif konstruktif (dan) kreatif," katanya.

Sementara itu, Kantor Staf Presiden (KSP) menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto terkait Presidential club dibuatkan lembaga resmi atau tidak. Tenaga Ahli Utama KSP Joanes Joko mengatakan, penting tidaknya dijadikan resmi tergantung Prabowo Subianto pada saat menjabat Presiden.

"Masing-masingkan punya pola komunikasi. Apakah perlu pola komunikasi konstitusional atau semi formal itu tergantung," ujarnya.

Joanes Joko menilai, Prabowo Subianto ingin dapat intens berkomunikasi dengan para presiden pendahulunya, dalam mengurus bangsa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat