PIKIRAN RAKYAT – Muhammad Said Didu mengungkapkan hal tak terduga soal korupsi pertambangan di Indonesia. Menurutnya, otak korupsi pertambangan di Indonesia belum tersentuh sama sekali.
Dua eks Dirjen Minerba yang jadi tersangka kasus korupsi pertambangan hanya awal dari kotak pandora kasus yang lebih besar. Said Didu merasa terselamatkan karena dulu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak jadi memilihnya.
Said Didu pernah mendaftarkan diri untuk menjadi Dirjen Minerba demi mengungkap cukong pertambangan dan pelaku yang menggerogoti uang rakyat. Said menyebut Jokowi tak menyetujuinya dan memilih orang lain.
Selama ini Said Didu mengetahui sosok pengatur kebijakan Minerba di Kementerian ESDM. Bahkan sosoknya belum terungkap dan belum tersenggol.
Baca Juga: MA Ubah Syarat Calon Kepala Daerah Jelang Pilkada, Mirip Putusan MK yang Loloskan Gibran
“Allah selalu berikan yg terbaik buat saya. 2 mantan Dirjen Minerba diangkat Presiden Jokowi kena kasus korupsi. 2016, Jokowi menolak saya jadi Dirjen Minerba walau hasil seleksi dan dukungan anggota TPA adalah terbaik. Saya tahu siapa sebenarnya 'pengatur' kebijakan di Minerba,” ujar Said Didu di Twitter, Kamis 30 Mei 2024.
Menurut Said, ada agenda besar dalam masuknya perusahaan-perusahaan China ke Indonesia. Said menilai sektor Minerba tak bisa diganggu gugat.
"Dengan terbukanya kasus korupsi dan penyerahan tambang ke China yang SANGAT BESAR - skrg baru saya sadari kenapa Presiden Jokowi 2016 menolak saya jadi Dirjen Minerba krn sepertinya mmg ada agenda besar di sektor Minerba yg tdk boleh diganggu. Tapi sutradara di Minerba msh aman," ucap Said Didu menambahkan.
