kievskiy.org

MA Wajar Dicemooh Publik, Mahfud MD: Cara Berhukum Kita Sudah Busuk Sekarang

Eks Menko Polhukam, Mahfud MD.
Eks Menko Polhukam, Mahfud MD. /Antara/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Eks Menkopolhukam RI, Mahfud MD merespons panasnya kisruh soal putusan Mahkamah Agung (MA) yang dinilai hendak memuluskan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, maju Pilkada 2024. Menurut Mahfud, wajar jika publik ramai mencemooh proses hukum ini.

Bagaimanapun, kata Mahfud, ini merupakan konsekuensi logis dari setiap langkah hukum yang gegabah dan cacat. Lembaga-lembaga hukum yang tinggi ini, imbuhnya, telah melangkah berlawanan arah dari etika.

"Menurut saya itu konsekuensi logis dari tindakan-tindakan selama ini yang dilakukan oleh maaf oleh eksekutiflah, atau kalau enggak eksekutif oleh MK yang kemudian dinilai cacat, melanggar etika berat," kata Mahfud melalui kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, dilihat Kamis, 6 Juni 2024.

Bagi Mahfud, sudah sewajarnya jika masyarakat memunculkan reaksi marah dan kontra. Ia juga memahami bila publik langsung menafsirkan langkah MA merupakan bagian dari politik dinasti Jokowi.

Sebab, kata Mahfud, sebelumnya ada MK yang juga memutuskan sebuah perkara dengan output jalan mulus putra Jokowi lainnya, si sulung Gibran Rakabuming menjadi cawapres 2024.

"Itu kan begitu sehingga kan muncul ini masyarakat tiba tiba berasosiasi tersebut ke situ. Sehingga muncul Mahkamah Kakak, Mahkamah Anak, apa namanya menangkan kakak menangkan adik," kata eks Ketua MK itu.

"Itu konsekuensi, jadi bahan cemoohan di publik, biarlah busuk sendiri. Cara berhukum kita sudah busuk sekarang," tutur dia.

Baca Juga: Roundup: Kasus Tiko Aryawardhana dan Arina Winarto, Bagaimana Nasib Bunga Citra Lestari?

Mahfud Ogah Percaya Lagi pada Jokowi

Mahfud MD mengaku sudah malah mempercayai ucapan-ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam tanggapannya terkait isu Kaesang Pangarep maju Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat