kievskiy.org

Jokowi: Kesembuhan Covid-19 Indonesia Naik, Prioritas Penanganan di 12 Kota Kabupaten

Dokumentasi - Presiden Jokowi membahas dampak Covid-19 di Indonesia, di Istana Negara, Juli 2020 lalu.
Dokumentasi - Presiden Jokowi membahas dampak Covid-19 di Indonesia, di Istana Negara, Juli 2020 lalu. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo menyampaikan, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia naik dan lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia.

Jokowi, demikian Presiden disapa, menyatakan pemerintah telah menekan rata rata angka kematian akibat Covid-19, meski masih di atas angka dunia yakni 3,55 persen.

Presiden Jokowi mengatakan angka tersebut masih lebih baik dari dua pekan sebelumnya yang mencapai lebih dari 3,77 persen.

 Baca Juga: Telkom Usung 'Saatnya Milenial Jadi Bossmuda', Fasilitasi Wirausaha Melalui Kelas Monitoring

“Namun masih lebih tinggi dari angka kematian dunia yang berada di 2,88 persen. Ini saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata rata angka kematian itu bisa ditekan terus,” katanya, dalam Rapat Terbatas (melalui video konferensi) dengan topik Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin, 12 Oktober 2020.

Dalam Ratas di  Istana Merdeka Jakarta itu, Jokowi menekankan beberapa hal yang harus dilakukan di antaranya dengan meningkatkan standar pengobatan dari rumah sakit, di ICU, maupun di tempat-tempat isolasi.

“Rata-rata kesembuhan per-11 Oktober mencapai 76,48 persen. Dan ini sudah lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang sebesar 75,03 persen. Ini juga sudah lebih baik,” kata Presiden Joko Widodo.

 Baca Juga: Dua Truk 'Selamatkan' Satu Keluarga dari Maut, Longsor Menimpa Rumah Saat Semua Tidur

Laporan yang diterima Presiden Jokowi menunjukkan sampai dengan 11 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif COVID-19 di Indonesia 19,97 persen.

“Saya kira bagus, karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID-19, kasus aktif COVID-19 dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik. Dan juga lebih baik dari, kalau kita lihat di 27 September 2020 yang lalu yang mencapai 22,46. Jadi penurunannya kelihatan sekali dari 22,46 menjadi 19,97 persen,” katanya, sebagaimana Pikiran-rakyat.com kutip dari Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat