kievskiy.org

AJI Pertanyakan Data Satgas Soal 164 Wartawan Main Judi Online: Bagaimana Cara Dapat Informasi Itu?

Ilustrasi judi online.
Ilustrasi judi online. /Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Nani Afrida mempertanyakan soal sumber data 164 wartawan terlibat judi online. Sebelumnya, data tersebut disampaikan Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto merujuk pada laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Kami masih bertanya-tanya bagaimana cara mendapatkan informasi kalau semua dari jumlah itu adalah jurnalis,” kata Nani kepada Pikiran-Rakyat, Kamis, 27 Juni 2024.

“Kami Juga mempertanyakan apa dengan terlibat judi, para jurnalis itu kemudian terganggu tugas-tugas jurnalistik mereka atau independensi mereka sebagai wartawan,” ucapnya menambahkan.

Kendati demikian, Nani menyesalkan ada jurnalis yang terlibat judi online. Namun, dia menekankan bahwa dugaan keterlibatan tersebut adalah ranah pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kerja-kerja jurnalis.

“Kita berpendapat jurnalis adalah mereka yang harusnya memberikan contoh baik, terutama karena pers punya fungsi memberi pendidikan,” ucap Nani.

Lebih lanjut Nani menuturkan, memberantas judi online sebaiknya dilakukan dengan cara menutup rekening-rekening yang digunakan untuk menampung uang judi. “Dari sini bisa dicek siapa sebenarnya yang terlibat dan memang harus bertanggung jawab sepenuhnya dengan maraknya judi di Indonesia,” ujarnya.

Keprihatinan AJI

Sementara itu, salah satu pendiri AJI Satrio Arismunandar mengaku prihatin atas adanya 164 wartawan yang tercatat bermain judi online. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan wartawan terjerat judi online.

“Faktor penyebabnya banyak. Bisa karena kurangnya literasi keuangan atau hasrat mengejar keuntungan secara cepat, karena ada desakan kebutuhan. Kita tahu, banyak wartawan hidupnya belum sejahtera,” tutur Satrio, Kamis, 27 Juni 2024.

“Tetapi karena nekat berspekulasi dengan main judi online, akibatnya mereka justru terbenam semakin dalam. Keluarga juga pasti terkena dampaknya,” ucapnya melanjutkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat