kievskiy.org

PDNS 2 Diserang Virus Ransomware, Apakah Ada Data yang Bocor?

Ilustrasi serangan siber.
Ilustrasi serangan siber. /Shoppee/Shutterstock Shoppee/Shutterstock

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia masih berupaya untuk memulihkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang diserang oleh virus ransomware lockbit 3.0 varian baru bernama Brain Cipher. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, pemulihan penuh terhadap PDNS 2 ditargetkan selesai pada pertengahan Agustus 2024.

Lantas, apakah serangan PDNS 2 itu berpengaruh pada kebocoran data? Budi Arie menyebut bahwa serangan siber tersebut tak berdampak kebocoran data. 

Hal itu disampaikannya usai rapat kerja dengan Komisi I DPR pada Kamis, 27 Juni 2024.

"Tadi hasil rapat dengan Komisi I tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 28 Juni 2024.

Sebelumnya, Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia Herlan Wijarnako telah menjelaskan bahwa data yang tertahan di PDNS 2 akibat serangan ransomware tidak bisa disalahgunakan oleh sang pembuat ransomware. Sebab, aksesnya telah diisolasi.

"Kondisi data itu terenkripsi, tapi di tempat (di lokasi PDNS 2) dan sekarang sistem PDNS 2 itu sudah kita isolasi. Tidak ada yang bisa akses, kita putus akses dari luar. Jadi Insya Allah tidak bisa (disalahgunakan)," ujarnya.

Karena ada isolasi pada PDNS 2, maka data-data yang berada di dalamnya bukan hanya tak bisa digunakan  saja, melainkan juga tak bisa dicadangkan.

"Yang jelas data yang sudah kena ransomware ini sudah enggak bisa di-recovery gitu ya. Jadi kita menggunakan sumber daya yang masih kita miliki," ucapnya.

Pelaku Serangan Bermotif Ekonomi

Budi Arie sempat mengungkapkan bahwa setelah diidentifikasi, disimpulkan bahwa serangan siber tersebut dilakukan oleh aktor non-negara.

Hal itu disampaikannya saat Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menkominfo dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kemarin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat