kievskiy.org

Soal Penangkapan Aktivis KAMI, Politisi PAN: Jangan Buat Citra Polisi Menurun

Para aktivis KAMI yang ditangkap mengenakan baju tahanan berwarna oranye denga tangan diborgol saat diperkenalkan sebagai tersangka: Aktivis KAMI tak terima karena miliki pendapat yang berbeda hingga disamakan dengan koruptor atau pembegal BLBI oleh polisi.
Para aktivis KAMI yang ditangkap mengenakan baju tahanan berwarna oranye denga tangan diborgol saat diperkenalkan sebagai tersangka: Aktivis KAMI tak terima karena miliki pendapat yang berbeda hingga disamakan dengan koruptor atau pembegal BLBI oleh polisi. /RRI

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan penangkapan Aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Selain itu, beberapa tokoh masyarakat menyuarakan tanggapannya terkait penangkapan Aktivis KAMI oleh pihak Kepolisian.

Senada dengan yang lain, Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus mengungkapkan bahwa dirinya prihatin, dan sedih, lantaran dirinya melihat perlakuan pihak Kepolisian terhadap para Aktivis KAMI yang dinilai berlebihan.

 Baca Juga: Tegaskan Tak Akan Kembali Menjabat, Luhut Binsar Pilih Lakukan Hal Ini Usai Pensiun dari Menteri

"Mereka itu bukan penjahat, bukan koruptor, bukan juga tahanan politik apalagi teroris. Polisi dalam hal ini bertindak sangat berlebihan," katanya pada Sabtu, 17 Oktober 2020, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari RRI.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa tindakan yang telah dilakukan pihak Kepolisian diluar batas.

"Kalau cara seperti ini memperlakukan para aktivis atau mereka yang berbeda pendapat seolah-olah penjahat dan dipertontonkan di muka umum, tindakan itu diluar batas kepatutan. Di mana acara konferensi pers tersebut di liput dan disiarkan oleh berbagai media dan di tonton oleh masyarakat luas," tuturnya.

 Baca Juga: WHO Sebut Pemuda Sehat Tidak Akan Dapat Vaksin Covid-19, Prioritaskan Kelompok Rentan

Dalam kesempatan yang sama, Politisi PAN itu juga menilai bahwa seharusnya pihak Kepolisian bersikap lebih bijaksana dan manusiawi, lantaran akan berdampak pada citra Kepolisian di mata masyarakat.

"Sebaiknya mereka diperlakukan jangan seperti penjahat kriminal kelas berat. Perlakuan Mabes Polri terhadap mereka dalam kasus ini sangat tidak tepat dan off side. Untuk itu, saya berharap polisi bisa menjadikan kejadian ini sebagai autokritik terhadap korp kepolisian agar bertindak lebih humanis dan jangan membuat citra Polri yang dicintai sebagai pengayom dan pelindung masyarakat jadi makin turun di mata masyarakat," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat