kievskiy.org

Kembali Dapati Informasi Pelajar Bunuh Diri, KPAI: Pemicunya adalah Banyaknya Tugas Sekolah

ILUSTRASI bunuh diri.*/DOK. PRFM
ILUSTRASI bunuh diri.*/DOK. PRFM

PIKIRAN RAKYAT - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan agar mencegah siswa terkena dampak Covid-19.

Namun belakangan ini, PJJ justru menimbulkan polemik yang mengejutkan. Tak sedikit siswa terkena stres akibat tugas yang diberikan semasa PJJ yang hampir 7 bulan ini.

Selama PJJ pun, banyak ditemui kasus bunuh diri yang dilakukan oleh siswa.

Baca Juga: Soroti Surat Utang Negara, Rizal Ramli: Inilah Prestasi Menteri Keuangan

Seperti yang terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara. Dan kasus bunuh diri siswa ini menjadi kasus yang ketiga.

Menanggapi hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus segera mengevaluasi pelaksanaan PJJ.

"Tewasnya siswa yang berusia 15 tahun tersebut mengejutkan kita semua, apalagi pemicu korban bunuh diri adalah banyaknya tugas sekolah daring yang menumpuk yang belum dikerjakan korban sejak tahun ajaran baru, padahal syarat mengikuti ujian akhir semester adalah mengumpulkan seluruh tugas tersebut," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti.

Baca Juga: Bocor Liga 1 dan 2 Musim 2020 Ditiadakan, Persib Langsung Ambil Langkah Ini hingga Opsi Berhenti

Tidak hanya itu, KPAI juga meminta para guru Bimbingan Konseling (BK) untuk lebih aktif menangani psikologis siswa yang terlalu banyak dibebani tugas selama pandemi Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat