kievskiy.org

Triple Helix Harus Kompak Kembangkan Vaksin Covid-19

ILUSTRASI virus corona baru (Covid-19).
ILUSTRASI virus corona baru (Covid-19). //pexels /pexels

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) mendorong kolaborasi triple helix pemerintah, perguruan tingi, dan industri untuk mempercepat kemandirian riset dan teknologi terutama bidang kesehatan dan farmasi dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemenristek Ali Ghufron Mukti di Surabaya, Senin 9 November 2020 mengatakan, kolaborasi seperti kerja sama PT Biotis Pharmaceuticals dan Universitas Airlangga dalam pengembangan vaksin penting dalam menghadapi Covid-19 yang membutuhkan kecepatan, efektivitas, keamanan dan kemandirian.

“Ada dua isu yang perlu digarisbawahi yakni kecepatan, efektivitas keamanan, dan kemandirian sehingga ke depan nanti bukan impor, justru bisa ekspor," ujar Ali Ghufron.

Menurut dia, dengan adanya pandemi Covid-19, secara tidak disadari, seluruh elemen bersatu mulai dari akademisi, pemerintah, dan industri.

Baca Juga: Enggan Akui Kemenangan Joe Biden, Tiongkok Anggap Hasil Pemilu AS Belum Pasti

Bahkan, sedikitnya ada 60 riset atau inovasi baru yang muncul di saat pandemi, mulai dari vaksin, obat, hingga teknologi kesehatan lainnya.

"Saat ini, Kemenristek sedang menyusun regulasi untuk mendorong riset-riset yang akan dikolaborasikan dengan universitas-universitas. Kemenristek akan mengalokasikan Rp250 miliar untuk mengakomodasi perguruan tinggi dan industri," ucapnya seperti dilaporkan Antara.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof. Mohammad Nasih mengatakan, saat ini Unair mengembangkan dua vaksin Covid-19, yakni vaksin Merah Putih dan vaksin oral yang kini telah memasuki tahap ketiga dari keseluruhan tahapan pengembangan.

"Untuk vaksin oral, kami kerja sama dengan perusahaan Kanada dan juga Thailand, nanti akan diproduksi di Indonesia," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat