kievskiy.org

Alami 91 Kali Gempa Guguran, Pengungsi Gunung Merapi Bertambah Jadi 1.831 Orang

Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu. /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, Gunung Merapi telah mengalami 91 kali gempa guguran sejak Minggu, 15 November 2020.

Selain gempa guguran, BPPTKG pun menyapaikan bahwa Gunung Merapi mencatat 230 kali gempa hybrid dan 36 kali gempa vulkanik dangkal.

“Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 230 kali gempa hybrid atau fase banyak 49 kali gempa embusan. Dan, juga 36 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa frekuensi rendah, serta satu kali gempa tektonik,” terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam siaran pers.

Baca Juga: Beri Petuah untuk Trump, Barack Obama: saatnya Mendahulukan Negara daripada Ego atau Kekecewaan

Dari hasil pengamatan, terdengar suara guguran sebanyak lima kali (lemah hingga keras) di lereng barat Gunung Merapi dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan.

Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) dan rata-rata 12 cm per hari.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antaranews, BPPTKG pun telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Baca Juga: Sebut Trump Abaikan Covid-19 Imbas Kalah dari Biden, Barack Obama : Itu Menyakikan Amerika Serikat

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat