PIKIRAN RAKYAT - Dalam status siaga (level tiga) Gunung Merapi, saat ini terdeteksi adanya dua kantong magma.
Dua kantong magma itu, berdasarkan prediksi BPPTKG menjadi penyuplai utama material jika nantinya Gunung Merapi mengalami erupsi.
Hingga, Rabu, 18 November 2020, Gunung Merapi terus aktif bergerak.
Baca Juga: Alami 91 Kali Gempa Guguran, Pengungsi Gunung Merapi Bertambah Jadi 1.831 Orang
Tampak guguran yang terjadi pada hingga terdengar masyarakat. Hal itu dosebabkan adanya tekanan dari dalam tubuh gunung berapi itu.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida memaparkan, berbagai material yang ada pada puncak Gunung Merapi gugur karena tidak stabil.
“Magma itu kan terus menuju ke permukaan, karena ada magma yang menuju permukaan material yang di atas jadi tidak stabil. Karena tidak stabil maka material yang ada di atas jatuh (ngglundhung) sehingga menimbulkan suara gemuruh,” tutur Hanik Humaida, dalam siaran persnya pada Selasa, 17 November 2020 seperti dikutip dari PMJnews.
Baca Juga: Suara Haikal Hasan Bergetar hingga Hampir Teteskan Air Mata, Ungkap Sikap Jokowi ke Habib Rizieq
Dia pun mengatakan saat ini terdeteksi adanya dua kantong magma.