PIKIRAN RAKYAT - Epidemiolog dari Universitas Islam Bandung Fajar Awalia Yulianto mengatakan, kerumunan orang akan meningkatkan kontak antar manusia sehingga meningkatkan potensi penyebaran Covid-19.
Peningkatan jumlah penderita Covid-19 saat ini merupakan hasil dari kerumunan manusia dua pekan ke belakang.
"Mulai dari demonstrasi omnibus law sampai liburan nasional yang panjang saat Maulid Nabi meningkatkan jumlah penderita (Covid-19) baru," kata Fajar kepada Pikiran-rakyat.com, Rabu, 18 November 2020.
Baca Juga: Bisa Cetak Hattrick, Ferran Torres Buka Rahasia Cara Kalahkan Jerman
Sementara itu, dampak kerumunan massa pada acara Habib Rizieq Shihab terhadap lonjakan jumlah pasien Covid-19 baru akan terlihat sekitar dua pekan ke depan.
Pakar epidemi Unisba tersebut pun menuturkan, libur panjang akhir tahun pasti akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur. Dengan demikian, akan terjadi mobilisasi manusia sehingga memungkinkan terjadi penyebaran Covid-19.
"Zonasi penyebaran Covid-19 tidak akan berguna apabila tidak ada penutupan antar wilayah yang jelas," ujar Fajar.
Baca Juga: Jerman Dibantai Spanyol 6-0, Mesut Ozil Minta Satu Pemain Dipanggil Lagi untuk Perkuat Die Mannschaf
Puncak peningkatan kasus Covid-19 tidak akan terjadi apabila ada intervensi
maksimal dari pemerintah untuk mencegah penambahan jumlah penderita baru. Salah satu bentuk intervensi yaitu