kievskiy.org

Gagal Maksimalkan Permainan, Bandung Utama Tunduk di Derby Bandung

CENTER JNE Bandung Utama Fendi Yudha Pratama (28) dihadang Muhammad Rizal Falconi ketika mencoba masuk ke jantung pertahanan Garuda pada lanjutan Seri I Indonesian Basketball League (IBL) 2015-2016 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Jumat (15/1/2016). Bandung Utama tunduk 44-71 dalam pertandingan derby Bandung tersebut.*
CENTER JNE Bandung Utama Fendi Yudha Pratama (28) dihadang Muhammad Rizal Falconi ketika mencoba masuk ke jantung pertahanan Garuda pada lanjutan Seri I Indonesian Basketball League (IBL) 2015-2016 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Jumat (15/1/2016). Bandung Utama tunduk 44-71 dalam pertandingan derby Bandung tersebut.*

JAKARTA, (PRLM).- JNE Bandung Utama gagal memaksimalkan permainannya dalam derby Bandung melawan Garuda Bandung pada lanjutan Seri I Jakarta, Indonesian Basketball League (IBL) 2015-2016. Mereka akhir tunduk dengan margin yang cukup jauh 44-71 dalam pertandingan yang berlangsung di Hall Basket Senayan, Jakarta, Jumat (15/1/2016). Hasil ini menjadi kekalahan ketiga mereka dari empat pertandingan yang telah dijalani di seri I ini. Satu-satunya kemenangan yang dikenyam mereka adalah ketika pertandingan pertama melawan Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta. Secara head to head di akui Pelatih Bandung Utama, Octaviarro R. Tamtelahitu baik dari segi skoring maupun jam terbang pemainnya memang masih kalah dari Garuda. Tapi seharusnya, dia menilai pemain bisa memaksimalkan apa yang dimiliki. Sayangnya, hal itu tidak tercapai malam ini. "Kalau dari margin kita memang kalah. Tapi, seharusnya harusnya kita bisa maksimalkan apa yang kita miliki, tapi hal itu tidak sampai. Sebaliknya, Garuda bisa maksimalkan apa yang menjadi kekuatan mereka. Mereka bukan Garuda yang sama seperti sebelumnya di pre-season," ucap pelatih yang akrab dipanggil Ocky ini. Sejauh ini, dia menilai jika pemainnya belum bisa meminimalisir kesalahan sendiri yang tidak perlu. Terlebih mereka belum bisa memperbaiki akurasi tembakan. "Jumlah turn over masih banyak, shooting jadi buruk "field goals"-nya. Tapi yang lebih parah belum juga nge-shoot, tapi sudah turn over. Satu tim ini mengalami hal yang sama, yakni belum berada di titik yang kita mau," katanya. Pada pertandingan kemarin, di dua kuarter pertama Bandung Utama memang sempat bisa mengimbangi permainan Garuda meskipun secara poin masih tertinggal 25-38. Namun di kuarter tiga, permainan Bandung Utama ini seakan mati. Mereka banyak melakukan kesalahan sendiri hingga tidak banyak membukukan angka, padahal Garuda di kuarter ini jauh lebih terbuka di dalam melakukan pertahanan. Di kuarter ini total hanya enam poin yang dihasilkan Bandung Utama. Tiga poin dari tembakan tiga angka Lutfi Augus dan empat poin hasil tembakan bebas Fendi Yudha Pratama dan Surliyadin, hadiah wasit setelah dilanggar pemain Garuda. Di kuarter terakhir, permainan Bandung Utama membaik tapi itu pun dipenghujung pertandingan. Margin poin yang terlalu jauh pun akhirnya tidak bisa dikejar oleh mereka. Pada pertandingan ini, persentase field goals yang mencapai 44 persen menjadi kunci kemenangan Garuda. Area bawah ring lawan menjadi sumber angka paling produktif untuk Garuda. Daniel Wenas meraih skor tertinggi bagi Garuda dengan 16 poin, empat rebound, dan dua assist. Mengikuti di belakang, Muhammad Rizal Falconi dengan 14 poin dan Sigit Harun Nurman, 12 poin. Dari kubu Bandung Utama, tiga pemain sama-sama mengoleksi delapan poin yakni Andre Tiara, Surliyadin, dan Lutfi Augus. Pelatih Garuda, Fiktor Roring menilai jika permainan timnya membaik di pertandingan ke lima mereka ini. Kendati, masih banyak kelemahan yang menurutnya harus diperbaiki, khususnya kesalahan sendiri yang tidak perlu. "Tapi yang harus digaris bawahi adalah, fighting spirit pemain ini yang menjadi andalan kita. Jika itu hilang, maka habis sudah. Evaluasinya, ya itu harus bisa meminimalisir kesalahan sendiri tadi," ucapnya. Kendati di unggulkan, namun dia melihat bahwa leval permainannya dengan Bandung Utama sama, hanya saja, pemainnya secara fisik lebih siap. Dia pun mengaku cukup kaget pemainnya bisa tampil dengan fisik yang luar biasa kendati di seri I jadwal pertandingan mereka sangat padat, 6 game. (Wina Setyawatie/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat