kievskiy.org

PBSI Jabar Siap Berikan Stimulus Rp 10 Juta Bagi Pengda yang Menggelar Kejurda

BANDUNG, (PR).- Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Barat periode 2018-2022 siap memberikan stimulus senilai Rp 10 juta bagi pengurus daerah PBSI kabupaten/kota yang akan menggelar Kejurda Bulutangkis. Sekretaris Umum Pengprov PBSI Jabar Herman Subarjah mengatakan, dana tersebut bisa digunakan panitia pelaksana Kejurda untuk segala urusan kejuaraan tersebut.

"Program ketua umum baru Pak Akhmad Wiyagus salah satunya adalah dengan memberikan stimulus bagi pengurus daerah kabupaten/kota yang menggelar Kejurda. Ini dilakukan agar daerah semakin bergeliat menggelar kejuaraan demi pengembangan potensi atlet usia muda bulutangkis Jabar," ucap Herman di Gedung FPOK UPI Bandung, Minggu 24 Juni 2018.

Selain itu, kata dia, program yang akan segera direalisasikan oleh ketua umum adalah pemberian dana senilai Rp 750 ribu/bulan kepada Pengda PBSI kabupaten/kota. Program ini dicanangkan untuk membantu operasional kepengurusan PBSI di daerah.

"Stimulan dari PBSI Jabar diberikan kepada pengda kabupaten/kota yang kepengurusannya aktif melakukan berbagai kegiatan. Meski tak besar, dana itu diharapkan untuk membantu kegiatan organisasi di daerah," tuturnya.

Selanjutnya, kata Herman, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengeluarkan surat edaran terkait segera digelarnya musyawarah kota (Muskot) maupun Muskab bagi daerah yang masa kepengurusannya telah habis periode. Sementara bagi kepengurusan yang ketua umumnya meninggal dunia harus segera digelar Muskot luar biasa.

"Kami berharap para Pengda PBSI kabupaten/kota bisa segera merespon surat edaran tersebut. Hal ini penting untuk keberlangsungan pembinaan di daerah tersebut," ujarnya.

Terdaftar

Herman mengungkapkan, setidaknya ada sekitar 11 pengda kabupaten/kota yang harus segera melakukan muskot atau muskab. Diantaranya adalah muskot luar biasa di Kota Bandung, muskab di Kabupaten Cianjur dan sebagainya.

Menurut dia, pihaknya juga akan mengirimkan surat edaran terkait pendataan klub bulutangkis. Bagi Herman, masih banyak klub yang tidak mendaftarkan diri melalui sistem informasi (SI) PBSI yang merupakan syarat utama menjadi anggota PBSI di daerah.

"Seperti di Cianjur yang ternyata baru terdaftar dua klub. Jadi jika memang ada klub di suatu daerah harus segera didaftarkan ke SI PBSI. Ini sangat penting untuk mengetahui seberapa banyak klub bulutangkis di Jabar," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat