kievskiy.org

Dicanangkan Adhyaksa Dault Lalu Vakum, Intelijen Olahraga Harus Dimaksimalkan

PLT Sesmenpora Jonni Mardisal memberikan penjelasan tentang Design Besar Olahraga Nasional (DBON) #cetakjuara dalam sosialisasi yang berlangsung di Intercontinental Hotel, Jakarta, Rabu, 10 November 2021.
PLT Sesmenpora Jonni Mardisal memberikan penjelasan tentang Design Besar Olahraga Nasional (DBON) #cetakjuara dalam sosialisasi yang berlangsung di Intercontinental Hotel, Jakarta, Rabu, 10 November 2021. /Pikiran Rakyat/Wina Setyawatie

PIKIRAN RAKYAT - Pemaksimalan peran intelijen olahraga (sport intelligence) akan menjadi tantangan untuk berjalannya Design Besar Olahraga Nasional (DBON). 

Tanpa intelijen olahraga, Indonesia tidak bisa memaksimalkan kekuatan cabang-cabang  olahraga yang dimiliki.

Hal tersebut diungkapkan Plt Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Jonni Mardisal dalam pembukaan sosialisasi DBON ke-2 di Jakarta, Rabu, 10 November 2021.

Menurutnya, terkadang cabang olahraga sudah merasa melatih dengan baik, tetapi pasti pesaing akan mencari terus kekuatan dan kelemahan Indonesia, guna mencari perbedaan. Di mana Indonesia lemah, maka di situ para pesaing akan masuk.

Baca Juga: Ditohok Soal Formula E, Anies Baswedan Tunjuk Satu per Satu Komedian Lapor Pak!

"Makanya peran "sport intelligence" kita harus bagus. Siapa intelijennya ya dari semua stakeholder harus memberikan informasi. Saat ini harus diakui sport intelligence kita belum berjalan maksimal, padahal ini kunci. Pesaing Indonesia di Asia Tenggara misalnya, Thailand punya pusat pelatihan terpusat yang akan mengolah data yang mereka dapat, sementara Indonesia belum punya. Ini yang akan kita mulai dengan membuat pusat-pusat pelatihan ini di 10 daerah untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan lawan. Sistem kepelatihan apa yang akan diadopsi nanti, apakah kiblatnya ke Eropa, Amerika, atau Asia, kita akan ambil semua mana yang baik," ucapnya.

Sebenarnya program intelijen olahraga ini sudah dicanangkan sejak 2006 lalu saat era Menpora Adhyaksa Dault, namun kemudian vakum. 

Sempat tercetus kembali pada 2014 lalu, saat kondisi prestasi olahraga Indonesia menukik tajam turun. 

Baca Juga: Sejumlah Blok TPU Cikutra Bandung Longsor, 4 Jenazah Nyaris Hanyut Terbawa Arus Sungai

Itu pun kurang maksimal penerapannya. Hasil tersebut bisa dilihat dari pencapaian Olimpiade kemarin, meskipun secara jumlah medali meningkat, secara perolehan medali dan peringkat justru tidak sesuai target.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat