kievskiy.org

Gelar Selekda, PGSI Jabar Incar 18 Atlet Terbaik untuk Pelatda

FOTO ilustrasi latihan gulat.*/DOK. PR
FOTO ilustrasi latihan gulat.*/DOK. PR

BANDUNG, (PR).- Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat akan menggelar seleksi daerah untuk pembentukan tim pemusatan latihan daerah (pelatda) PON di Gedung Gulat Pajajaran, Sabtu 6 sampai Minggu 6-7 April 2019. Dari puluhan peserta yang diperkirakan ikut, PGSI Jabar hanya akan mengambil 18 atlet, sesuai jumlah 18 kelas yang dipertandingkan pada PON XX/2020 di Papua. 

"Pemanggilan atlet terutama berdasarkan prestasi, yakni juara 1 sampai peringkat 3 pada PON 2016 dan Porda 2018, ditambah atlet lain dari daerah. Nantinya hanya akan diambil masing-masing seorang atlet dari setiap kelas. Idealnya memang dua atlet (per kelas), tapi terbentur keterbatasan biasa," ujar Ketua Umum Pengprov PGSI Jawa Barat Alfan Sulaeman di Bandung.

Ketua Bidang Pembinaan PGSI Jawa Barat Bambang Erawan mengatakan, seleksi daerah akan digelar dalam bentuk pertandingan untuk 18 kelas. Menurut dia, para juara dari masing-masing kelas inilah yang nantinya akan masuk tim pelatda Jabar untuk bersiap menghadapi PON. 

"Jadi peraih emas, peringkat 2, dan 3 PON, lalu juara maupun peringkat 2 dan 3 bersama pada Porda 2018 tetap harus ikut seleksi untuk bisa masuk tim pelatda. Selain itu, kalau daerah merasa memiliki atlet yang potensial, meskipun sebelumnya tidak ikut Porda, tetap bisa diikutsertakan selekda asalkan siap," kata Bambang.

Dia mengatakan, 18 kelas yang dipertandingkan pada selekda ini sesuai dengan jumlah kelas yang akan dipertandingkan di PON 2020, yakni 6 kelas gaya bebas putra, 6 kelas gaya bebas putri, dan 6 kelas gaya grego putra. Menurut Bambang, penyelenggaraan selekda dalam bentuk pertandingan ini menjadi ukuran untuk melihat perkembangan kualitas para atlet eks PON dan Porda. 

"Dari selekda ini akan terlihat, mana atlet eks PON atau Porda yang benar-benar kontinu berlatih dan mana atlet yang jarang latihan. Jadi, eks PON atau eks Porda yang misalnya jarang latihan, bisa saja kalah oleh atlet belum berpengalaman namun sudah siap. Kesiapan atlet yang menentukan," kata Bambang. 

Ketersediaan dana

Dia menambahkan, ketika sudah terbentuk, mekanisme promosi dan degradasi tetap akan diberlakukan untuk tim pelatda Jabar ini. Pemusatan latihan juga akan diupayakan dengan mengacu ketersediaan dana.

Bambang menilai, atlet-atlet Jabar masih memiliki potensi untuk meraih medali. Apalagi, batasan umur belum diberlakukan dengan saklek.

"PB PON belum memutuskan soal batasan usia. Tapi atlet eks PON Jabar saya pikir masih masuk, karena usianya 28 tahun sampai 31 tahunan, masih masuk untuk senior. Kalau di atas 34 tahun, itu masuk kategori veteran," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat