kievskiy.org

Penjelasan Kepala Pelatih Soal Viral Pesilat Bayu Lesmana Dipaksa WO Demi Emas untuk Kamboja

Pesilat Indonesia Bayu Lesmana di SEA Games 2023 Kamboja.
Pesilat Indonesia Bayu Lesmana di SEA Games 2023 Kamboja. /Instagram/@timindonesiaofficial.

PIKIRAN RAKYAT - Pelatih pencak silat Timnas Indonesia buka suara terkait ramai beredar kabar bahwa Bayu Lesmana dipaksa walkout (WO) alias mundur dari final pencak silat. Hal itu pun membuat atlet Kamboja secara otomatis mendapatkan medali emas.

Dalam narasi yang beredar, disebutkan bahwa Bayu Lesmana dipaksa, bahkan mendapatkan ancaman dari tuan rumah SEA Games 2023 agar mundur dari pertandingan. Beredar juga video Bayu Lesmana menangis, diduga karena mendapatkan intimidasi dari Kamboja.

"Nggak, nggak seperti itu, karena kan yang menyebarkan juga nggak ngerti. Bayunya sendiri juga kita kasih pengertian ya 'Bayu, kelasnya tidak dipertandingkan atau tetap dipertandingkan tapi dengan konsekuensi pertandingan semua negara perak, ini demi menyelamatkan semua', kan Kamboja juga nggak ada yang menang sama sekali kan, jadi kesepakatan bersama," tutur Kepala Pelatih Timnas Pencak Silat Indonesia, Indro Catur Haryono saat dihubungi Pikiran-Rakyat.com pada Kamis, 11 Mei 2023.

"Nggak ada (ancaman), anaknya juga merasa. Saya kan hanya melaporkan bahwa saya tidak main tapi itu kan sudah kesepakatan juga. Bayu juga bisa menerima, karena kalau kemarin kita tidak bisa menerima, ya pilihannya tidak dipertandingkan," katanya.

Baca Juga: Indonesia Berbagi Emas dengan Singapura Usai Drama Panjang Kecurangan Final Valorant di SEA Games 2023

"Jadi mohon dibantu konfirmasi, mungkin kita lebih bersyukur dengan hasil kita yang 9 emas, 6 perak, dan 1 perunggu, karena Bayu sendiri juga sudah menyadari, dia sangat mengikhlaskan," ucapnya menambahkan.

Indro Catur Haryono menegaskan bahwa mundurnya Bayu Lesmana dari final pencak silat melawan atlet Kamboja merupakan kesepakatan bersama. Bahkan, sudah dibicarakan sejak SEA Games 2023 belum dimulai.

"Itu kan bentuk dari pengorbanan semua untuk pencak silat, tim juga, tapi bukan sekadar paksaan. Kalau paksaan, mungkin kelasnya Bayu sudah diganti dari Februari, karena nyatanya pesertanya cuma 3 kan," ujarnya.

"Kesepakatannya dari panitia sana dan negara lain ya tetap dipertandingkan dengan 4 peserta, Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Singapura. Jadi mereka sepakat semua untuk kelas under 45 itu ya mereka tetap bertanding tapi hanya sampai untuk itu (perak). Pada saat menang, ya kebetulan yang menang Kamboja. (Mereka) tidak bertanding, karena kan alasan undur diri," kata Indro Catur Haryono menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat