kievskiy.org

NOC Indonesia Ambisi Cetak Sejarah Baru di Paris 2024, Bawa Pulang Lebih Dari Dua Emas

KETUA NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, CdM Tim Indonesia untuk Paris 2024 Anindya Bakrie, dan Menpora Dito Aryo Tedjo dalam jumpa pers jelang Olimpiade 2024 di NOC Indonesia, FX Jakarta, 5 Januari 2024.
KETUA NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, CdM Tim Indonesia untuk Paris 2024 Anindya Bakrie, dan Menpora Dito Aryo Tedjo dalam jumpa pers jelang Olimpiade 2024 di NOC Indonesia, FX Jakarta, 5 Januari 2024. NOC Indonesia

PIKIRAN RAKYAT - Komite Olimpiade (NOC) Indonesia berambisi untuk mencetak sejarah baru di Olimpiade Paris 2024. Mereka ingin bisa membawa pulang medali emas lebih dari dua.

Ini melihat dari sejarah skuat Merah Putih di multievent olahraga terbesar di dunia tersebut. Di mana emas terbanyak Indonesia di ajang tersebut adalah dua medali yang terjadi di Olimpiade Munich 1972 dan Olimpiade Barcelona di 1992. Semua emas tersebut datang dari cabang bulutangkis.

Maka, sejak keikutsertaan Indonesia di Olimpiade 1972, hingga terakhir kemarin di Tokyo 2020, total skuat Garuda telah mengoleksi delapan medali emas. Masing-masing dua di dua olimpiade awal, lalu seterusnya tradisi satu emas hingga di Tokyo kemarin, kecuali di Olimpiade London 2012 tanpa emas.

Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam jumpa pers di Kantor NOC, Menara Olahraga Senayan (MOS) FX Sudirman, Jumat, 5 Januari 2024 mengatakan jika Olimpiade 2024 nanti akan jadi tantangan baru. Pertama, karena menjadi Olimpiade pertama pas covid-19. Lalu, kedua, Indonesia ingin cetak sejarah baru.

"Karena selama ini emas terbanyak Indonesia adalah dua medali emas, makanya kita ingin di 2024 bisa membawa pulang lebih dari dua. Apalagi kini ada cabang-cabang olahraga lain, di luar cabang yang langganan emas yang memiliki potensi emas," imbuhnya.

"Misalnya, seperti speed climbing, surfing, skateboard, dan menembak yang awalnya tidak ada, mereka malah lolos lebih dahulu. Sementara cabang-cabang yang langganan medali, bulutangkis dan angkat besi masih berjuang untuk tiket Olimpiade mereka," ujar mantan Ketua Umum PB ISSI tersebut.

Demi memujudkan ambisi tersebut, maka NOC Indonesia membentuk task force Paris 2024 yang diketuainya sendiri. Menurut Oktohari, tugas gugus tugas yang dibentuk akhir tahun lalu ini adalah untuk mengawal kualifikasi atlet karena masih ada beberapa cabang yang dinilai 'qualified' untuk lolos.

"Karena kami ingin meloloskan atlet lebih banyak dari Olimpiade sebelumnya. Tugas kita memastikan para atlet bisa bertanding menunjukkan preforma paling maksimal untuk Merah Putih di babak kualifikasi, serta menjaga peak menuju Paris 2024," katanya.

"NOC mengajak semua berkomitmen penuh menjaga Merah Putih di kancah olahraga dunia. Makanya kami bertekad menjaga kehormatan merah putih. Dengan tetap fokus mempertahankan tradisi medali emas di olimpiade dan membuat sejarah baru tentunya," tambah Oktohari kemudian.

DUA pemanjat dinding Indonesia di IFSC Asian Qualifier 2023 lalu di Jakarta.
DUA pemanjat dinding Indonesia di IFSC Asian Qualifier 2023 lalu di Jakarta. FPTI
Mengawali perburuan tiket Olimpiade Paris di awal tahun ini, babak kualifikasi Olimpiade akan dimulai dari cabang menembak lewat turnamen Asian Rifle & Pistol Championship (5-18 Januari), kemudian dari cabang bulutangkis BWF Indonesia Master (23-28 Januari). Setelehnya masih ada perhitungan poin dari cabang angkat besi, balap sepeda, surfing, serta skateboard dan tentu saja turnamen bulutangkis lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat