PIKIRAN RAKYAT - Jakarta Pertamina Enduro menilai kekuatan tim-tim peserta Proliga 2024 kategori putri. Tidak ada satu pun tim putri yang dinilai "Super Tim" di musim ini, termasuk Bandung BJB sebagai juara bertahan.
Hal tersebut diungkapkan Pelatih Tim Jakarta Pertamina Enduro (JPE), Eko Waluyo dalam jumpa pers di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu, 17 April 2024. Karena tidak ada tim yang dinilai superior di musim ini, dia pun percaya diri timnya bisa menembus final four sebagai target awalnya.
"Kekuatan tim-tim peserta lainnya sama saja, tidak ada bedanya. Karena kan putri pemainnya itu-itu saja, tidak ada satu tim yang "Super Tim". Merata kekuatannya," katanya.
"Gambaran empat besar di putri? Ya, buat kami final itu wajib. Empat besar dulu, insyaallah sebagai target awal. Tapi kami ingin melihatnya step by step, per pertandingan. Kalau melihat dari gambaran kekuatan tim-tim peserta putri Proliga sekarang, kemungkinan empat besar akan diperebutkan PLN, Petrokimia rangking tiga musim lalu, BJB sang juara bertahan, dan sekarang ada juga BIN," tuturnya.
Mengapa dirinya begitu yakin bisa menembus empat besar, Eko mengaku karena dia melihat kekuatan yang dimiliki JPE musim ini lebih baik dibandingkan Proliga episode sebelumnya. Tahun lalu, menurutnya, JPE memang memiliki pemain bintang, Yolla Yuliana, tetapi karena ada yang menonjol jadi pemain mudanya tidak mendapatkan kesempatan bermain.
"Berbeda di tahun ini, karena kualitas pemain yang kita miliki merata, justru 'mesinnya' lebih menyatu. Tahun lalu, agak macet, karena ada pemain yang lebih menonjolkan," imbuhnya.
Lalu apa yang membuat permainan JPE dinilai lebih menyatu, Eko menilai karena para pemain senior yang ada saat ini sangat mengayomi para pemain muda untuk bisa 'tampil'. Sebab, menurutnya, dibandingkan pemain senior, sebenarnya para pemain muda lebih baik secara teknik dan fisik.
"Yang muda banyak yang potensial. Saya lihat ada 2-3 pemain yang bisa diorbitkan untuk Timnas bahkan. Dibandingkan yang senior, pemain muda malah lebih potensial masuk dalam tim. Karena mereka ada kualitasnya sebenarnya, tetapi kesempatan (jam terbang) yang tidak ada. Misalnya, seperti Arnetta di posisi setter, saya beri kesempatan tahun ini sudah bisa tampil di Timnas," ucapnya.
"Jadi, kami tidak hanya mengandalkan senior pada intinya. Mereka memang menang pengalaman, tetapi kalau di mata saya fisik dan teknik lebih baik pemain muda. Mereka lebih agresif dan semangat, saya suka," tambah mantan pelatih Timnas Indonesia di SEA V League 2023 itu.