kievskiy.org

Khansa Syahla Kibarkan Bendera Indonesia di Gunung Aconcagua, Puncak Tertinggi di Amerika Selatan

Khansa Syahla, pendaki perempuan berusia 17 tahun yang sudah mendaki lebih dari 90 gunung, salah satunya Gunung Aconcagua.
Khansa Syahla, pendaki perempuan berusia 17 tahun yang sudah mendaki lebih dari 90 gunung, salah satunya Gunung Aconcagua. /Instagram/@khansa.syahlaa

PIKIRAN RAKYAT - Khansa Syahla, 17 tahun, mengibarkan bendera Indonesia di puncak Gunung Aconcagua—gunung tertinggi di Benua Amerika Selatan—setelah melakukan pendakian selama 12 hari. Bila dilihat dari bio Instagram-nya, siswi kelas XII SMA Labschool Rawamangun Jakarta itu sudah mendaki 89 gunung.

Khansa mengibarkan bendera Indonesia pada 5 Februari 2024, pukul 14.05 waktu setempat. Untuk mencapai puncak setinggi 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di Argentina itu, dia mesti melahap medan terjal.

Medan terjal berbatu dan berpasir tak membuat langkahnya terhenti. Khansa dan ayahnya Aulia Ibnu pun berhasil melewatinya.

Selain medan yang berat, rintangan lainnya adalah angin dingin, karena suhu yang mencapai minus 10 derajat Celcius. "Alhamdulillah, atas izin Allah, kami berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Aconcagua," kata duta merek Eiger Tropical Adventure itu via Instagram, 7 Februari 2024.

Ancaman cuaca

Ilustrasi cuaca buruk.
Ilustrasi cuaca buruk.

Khansa mengungkapkan, tidak memiliki waktu lama selama berada di ketinggian 6.962 mdpl itu. Cuma punya waktu 10 menit untuk mengabadikan momen di puncak tertinggi Benua Amerika Selatan itu.

Bukan tanpa alasan, waktu sebentar itu lantaran ancaman cuaca buruk. Kendala cuaca pula yang membuatnya menunda perjalanan ke puncak, semula 4 Februari 2024, menjadi keesokannya.

Sekira 30 menit setelah turun dari ketinggian tersebut, cuaca cerah berubah. Mendung bergelayut, hujan es pun turun tanpa henti selama 4 jam saat Khansa dan ayahnya melewati medan berat berbatu dan berpasir.

"Dengan jarak pandang hanya 10 meter untuk kembali ke camp 3 Colera di ketinggian 6.000 mdpl. Jari-jari kami juga hampir mati rasa akibat udara dingin yang menusuk tulang," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat